Hemmen

BBM Naik, Pengrajin Sepatu di Cibaduyut: Jangar..!

SPBU
Ilustrasi SPBU

“ini pandangan orang awam ya, kan bisa dipangkas tuh anggaran-anggaran buat pejabat yang nilainya gila-gilaan, kenapa subsidi untuk rakyat yang dicabut?. Mereka yang harus memahami kita, bukan kita yang memahami mereka.”

BANDUNG|SUDUTPANDANG.ID – Beragam pandangan disampaikan masyarakat terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dan Solar yang resmi naik terhitung pada hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Jajang, pengrajin sepatu rumahan di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, sangat menyayangkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Menurutnya naiknya Pertalite sangat berdampak baginya usai kembali bangkit memulai usaha.

Jangar..! (pusing), katanya gak jadi naik, eh sekarang tiba-tiba naik, kan tahu sendiri kalau BBM naik pasti harga barang otomatis naik, naiknya teu nanggung pisan Pertalite dari harga Rp7.650 jadi Rp10 ribu, naik Rp 2,350,” katanya bapak dua orang anak ini di Bandung, Sabtu (3/9/2022) malam.

Ia pun mengaku pasrah dengan naiknya harga BBM bersubsidi yang signifikan. Padahal, kata dia, subsidi lebih efektif dibandingkan uang bantuan langsung tunai (BLT).

“Ini pandangan orang awam ya, kan bisa dipangkas tuh anggaran-anggaran buat pejabat yang nilainya gila-gilaan, kenapa subsidi untuk rakyat yang dicabut?. Mereka yang harus memahami kita, bukan kita yang memahami mereka,” ungkap dia.

“Kenapa pas harga minyak dunia turun, harga BBM gak ikutan turun? Pas naik ikut naik, yah namanya juga pandangan orang bodoh, saya tahunya bagaimana bisa usaha tetap bertahan,” sambung Jajang.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikan harga BBM. Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.(tim)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan