Hemmen

BNPB: Gempa NTT Sebabkan 95 Bangunan Rusak

Tim gabungan melakukan pendataan bangunan yang rusak terdampak gempa di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11/2023). Pihak BNPB merilis sekurangnya sudah 95 bangunan rusak akibat gempa berkekuatan magnituo 6,3 itu. FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gempa bumi bermagnitudo 6,3 dengan kedalaman 25 kilometer yang mengguncang beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (2/11/2023) dini hari, mengakibatkan sebanyak 95 bangunan rusak, demikian pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Merujuk data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dikeluarkan pada pukul 21.40 WIB, untuk bangunan rusak di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 rumah warga, delapan fasilitas umum, 19 gedung pemerintahan, dan satu asrama panti asuhan.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Sedangkan di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT, menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat (3/11), kerusakan terdiri atas 20 rumah warga, empat gedung perkantoran, satu toko swalayan, dan satu hotel,

BACA JUGA  Utamakan Faktor Kenyamanan dan Ekonomi, BNPB Telah Bangun 869 Hunian Korban Semeru

Sementara di Kabupaten Timor Tengah Selatan berupa satu sarana pendidikan.

“Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut,” katanya.

Sejak gempa terjadi Kamis (2/11) dini hari hingga saat ini, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan tim gabungan di lokasi terdampak masih terus melakukan upaya penanganan.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Kupang dan BPBD Kabupaten Kupang sedang melakukan kaji cepat dampak gempa bumi di lokasi-lokasi di daerah tersebut.

Sekretaris BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan bersama Dinas PUPR Kabupaten Timor Tengah Selatan melakukan kaji cepat. BPBD berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan pendataan dampak gempa bumi.

BACA JUGA  Singkirkan Kerangka Kapal yang Tenggelam, Ini Paparan KSOP Kupang

“Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana di NTT dan juga Kota Kupang yang bahu-membahu melakukan pendataan situasi kejadian gempa,” kata Abdul Muhari. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum