Hemmen

Dialog dengan Usahawan di Serawak, Ketua Dekranasda Kalbar Ajak Kembangkan Industri Kerajinan

Ketua Dekranasda Kalbar, Hj. Lismaryani Sutarmidji, berdialog melalui webinar dengan usahawan Indonesia di Sarawak yang yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Kuching, Selasa (9/3/2021)/Foto:istimewa

Pontianak, SudutPandang.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat (Kalbar), Hj. Lismaryani Sutarmidji, berdialog dengan usahawan Indonesia yang berada di Sarawak, Malaysia, Selasa (9/3/2021).

Dalam dialog melalui Webinar ini diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Kuching, dirinya mengajak usahawan di Sarawak untuk bersama melestarikan dan mengembangkan industri kerajinan Kalbar.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Lismaryani menyambut baik perhatian dan kepedulian Forum Usahawan Indonesia dan KJRI di Kuching terhadap kerajinan dan perajin Kalbar. Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan webinar tersebut.

“Salah satu pelaksanaan program kerja pokok Dekranasda Kalbar adalah mengembangkan potensi industri kerajinan yang dapat dijadikan sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mempromosikan hasil produk kerajinan, serta melestarikan dan mengembangkan warisan sejarah budaya,” tutur Lismaryani, dalam keterangannya.

Ia juga menyampaikan Dekranasda Provinsi Kalbar sedang menginisiasi gerakan “Bangga Buatan Kalbar”. Gerakan tersebut sejalan dengan keseriusan Pemerintah Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam mempromosikan kerajinan buatan dalam negeri yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Melalui upaya tersebut diharapkan produk kerajinan Kalbar menjadi produk yang berdaya saing dan menjadi tren gaya hidup, terutama di Kalimantan Barat,” harap istri Gubernur Kalbar Sutarmidji ini.

Dalam upaya membangun ekosistem digital ekonomi berbasis pasar domestik, jelas Lismaryani, Dekranas telah bekerja sama dengan Dharma Pertiwi untuk membuat ruang khusus produk Dekranas dari seluruh Indonesia di marketplace “La Da Ra”.

“La Da Ra merupakan marketplace yang diinisiasi Dharma Pertiwi dalam rangka mendukung peran Indonesia di pasar global dengan mengedepankan hasil karya sendiri,” terang Lismaryani.

“Semoga ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pemilik UMKM di seluruh Indonesia dengan terbukanya akses kunci perekonomian menghadapi era digital industri 4.0,” harapnya.

Dampak Positif

Melalui dialog tersebut, dirinya juga berharap akan ada dampak positif bagi UMKM Kalbar yang selama setahun lebih telah terpukul akibat pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan Movement Control Order (MCO) yang kedua kalinya guna memutus rantai penyebaran Covid-19, termasuk di perbatasan Kalbar dan Sarawak.

“Kebijakan tersebut selain berdampak positif terhadap penurunan terhadap penyebaran infeksi COVID-19, namun di sisi lain memberi dampak negatif bagi perekonomian di daerah perbatasan, yaitu menurunnya arus masuk wisatawan, transportasi manusia dan barang, dan aktivitas perdagangan (ekspor dan impor) melalui pintu Pos Lintas Batas negara (PLBN) Aruk, Entikong, dan Nanga Badau, serta menurunnya ketersediaan barang pada masyarakat di wilayah perbatasan dan sekitarnya,” paparnya.

Ia menyebut harus ada terobosan dan strategi marketing baru yang efektif, agar para perajin tetap optimis dalam berkarya dan melestarikan khazanah budaya, dan tidak beralih profesi.

“Mari kita peduli dan bersinergi positif dengan semangat Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Buatan Kalbar, yang menjiwai setiap gerak langkah kita buat perajin dan kerajinan Kalbar. Salah satunya adalah pemberdayaan warga Indonesia yang tinggal di Sarawak Malaysia,” ajaknya

“Semoga hari ini menjadi tonggak sinergi Dekranasda Provinsi Kalbar, Konjen RI Kuching, serta para usahawan Indonesia Sarawak dan UMKM Kalbar, untuk bersama melestarikan dan mengembangkan industri kerajinan Kalbar sebagai warisan budaya yang layak untuk kita bela dan kita beli,” sambungnya penuh semangat.

Kegiatan dialog KJRI Kuching bersama UMKM Kalbar dan usahawan Indonesia di Sarawak, dibuka langsung oleh Konsul Jenderal RI di Kuching, Yonny Tri Prayitno.

Turut hadir secara daring, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Perwakilan Forum Usahawan Indonesia di Sarawak, Kepala Kantor Pengawasan Bea dan Cukai Entikong, Perwakilan Karantina Entikong dan para pengusaha UMKM Kalbar.(L4Y)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan