JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – PT Federal International Finance (FIF Group), salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk (Astra) yang bergerak di bidang pembiayaan dan juga bagian dari Astra Financial, menyalurkan dana bergulir kepada 550 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beserta pembinaan bersama Astra dan yayasan di bawah Astra sebagai rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT)-nya yang ke-33 tahun pada Mei 2022.
Program ini ditandai “kick off” yang dirangkai bersamaan dengan webinar bertajuk “UMKM Melek Digital Menuju Masa Endemi” pada Selasa (24/) 2022 secara hybrid di Menara FIF, Jakarta Selatan yang diikuti oleh seluruh UMKM di seluruh Indonesia.
Acara tersebut dibuka Executive Officer FIF Group, Margono Tanuwijaya dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Environment and Social Responsibility (ESR) Division Head PT Astra International Tbk, Diah Suran Febrianti.
Margono menyatakan mengacu pada arahan dari Astra (President Letter Astra 2022), terdapat Astra Triple-P Roadmap Strategy (Portfolio, People, Public Contribution): Sustainability Framework, di mana berfokus pada kegiatan yang menyasar pada program yang membawa dampak nyata dan optimal.
Hal ini untuk mendukung Environment, Social, and Governance (ESG) dengan mendorong penerapan program keberlanjutan Sustainability Development Goals (SDGs) Nomor 8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, salah satu inisiatif yang dilakukan FIF Group melalui program Dana Bergulir, yaitu pengembangan UMKM.
Sementara itu Diah Suran Febrianti menjelaskan pihaknya berterima kasih kepada FIF Group yang berinisiatif mengajak yayasan Grup Astra berkolaborasi untuk memajukan dan mengembangkan UMKM binaan di lingkungan Grup Astra.
“Semoga kegiatan seperti ini terus dapat dilaksanakan demi memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.
Mendukung pernyataan Margono, Human Capital, General Service and Corporate Communication Director, Esther Sri Harjati, saat memberikan “motivation speech” mengatakan FIF Group, sejak 2016 hingga kini, berupaya untuk terus membantu para pelaku usaha UMKM melalui program dana bergulir.
“Tentu ini menjadi perhatian bagi perusahaan, seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Margono di awal bahwa FIF Group ingin mendukung masyarakat Indonesia, khususnya UMKM dalam pertumbuhan ekonomi dan bisa berkembang serta naik kelas,” katanya.
Pada program ini, FIF Group berkolaborasi dengan ESR Astra, serta yayasan di bawah Astra, yakni Yayasan Dharma Bakti Astra, Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim, dan Yayasan Astra Honda Motor, serta Yayasan Amaliah Astra, berupa pengembangan dan pembinaan UMKM dengan cara mencari UMKM yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk maju, memberikan bimbingan secara langsung baik melalui webinar maupun juga dengan monitoring keuangan setiap UMKM.
“Harapannya bisa menumbuhkan UMKM bangkit dan kemudian berhasil, sehingga suatu hari nanti akan naik kelas,” katanya.
ESR Division Head Astra, Diah Suran Febrianti dalam “motivation speechnya” menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh FIF Group merupakan implementasi program “sustainability” Astra yang tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Lebih dari 15.000 UMKM binaan Grup Astra dan 2,5 juta masyarakat sudah merasakan dampak dari setiap program Astra dan menjadi bukti nyata kontribusi Astra bagi Indonesia,” kata Diah.
Ketua Pengurus Dharma Bhakti Astra, Sigit P. Kumala menyampaikan ia bahagia atas terselenggaranya kolaborasi untuk pengembangan dan pembinaan UMKM hari ini.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat mewujudkan cita-cita para pelaku UMKM supaya bisa naik kelas dan menjadi UMKM yang sehat” katanya.
Sedangkan Ketua Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim, Herawati Prasetyo mengharapkan supaya para pelaku UMKM dapat menjadi generasi yang mandiri dan dapat menjadi UMKM yang sukses di daerah masing-masing.
Ketua Yayasan Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin menyatakan UMKM yang berada di bawah binaan YAHM menjadi usaha yang sehat dan sangat terbantu dengan adanya program dana bergulir ini.
Senada dengan yayasan lainnya, Ketua Pengembangan Usaha Amanah Astra, Tira Ardianti, menyatakan dana bergulir sangat membantu UMKM di bawah binaan Yayasan Amaliah ini.
“Semoga program ini terus tetap ada dan membantu pengembangan serta pembinaan UMKM,” katanya.
Sesi webinar yang bertajuk “UMKM Melek Digital Menuju Masa Endemi” diisi oleh “owner” Kampung Kaleng, Muhamad Arif Rahmat yang membawakan materi tentang Digital Marketing Optimization.
Arif mengatakan digital marketing sangat diperlukan saat ini, karena perkembangan digital yang begitu pesat mampu memberikan peluang yang baik bagi sebuah usaha.
Oleh karena itu, para pelaku usaha hendaknya mau untuk selalu belajar bagaimana melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media digital dan mengikuti perubahan zaman.
Menurut Arif, beberapa keuntungan yang didapat dalam bisnis secara daring (online) antara lain adalah bisa dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dilakukan dengan modal berapa saja, dan memiliki potensi pasar yang lebih besar, sehingga mampu memberikan peluang keuntungan lebih besar.
Ia mengatakan terdapat 3 kunci bisnis daring, yaitu
(1) Traffic, yang terdiri atas (a) organik, yaitu melalui berbagai platform media sosial, market place, dan website, (b) Ads, memasang iklan di platform media sosial dan market place.
Lalu, (2) conversion, yang terdiri atas (a) Macro (menjual produk dan akuisisi pelanggan), (b). Micro (mendapatkan prospek dan database).
Sedangkan (3) yakni “engagement”, yakni melakukan pendekatan yang berkesan, “fast respond”, service yang excellence, lalu kemudian bagaimana memperlakukan pelanggan dengan baik seperti menawarkan kemitraan, serta memberikan “reward” dan bonus.
Kemudian, setelah sesi webinar, dilanjutkan dengan “best practices” bertajuk “Sudut Pandang UMKM FIF Group” yang menampilkan owner Rumah Keong, Suyanti Lelonowati dan owner Kue Azura, Yuslinar.
Suyanti mengatakan bersyukur dapat berbagi pengalaman kepada para pelaku UMKM lain yang hadir secara daring.
“Terima kasih FIF Group atas kesempatan bagi saya untuk bisa berbagi pengalaman. Bantuan dana serta pembinaan yang diberikan oleh FIF Group dan Grup Astra telah membawa manfaat yang sangat luar biasa bagi perkembangan bisnis yang saya jalani ini,” katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Yuslinar.
“Toko kue saya sangat terbantu oleh adanya bantuan dana serta pembinaan yang diberikan. Kini saatnya saya memberikan ilmu dan pengalaman juga semangat kepada rekan-rekan pelaku UMKM lain yang turut hadir hari ini. Semoga kita bisa terus menjalankan UMKM ini bagi perekonomian Indonesia,” katanya.
Bantuan Tanpa Bunga
Pada program ini, FIFGROUP menyalurkan bantuan modal yang berasal dari Dana Sosial Syariah, yang berfokus pada pengembangan UMKM, yaitu pemanfaatan dan penyaluran dana sosial syariah yang tepat serta efektif kepada masyarakat yang mengedepankan transparansi.
Bantuan tersebut merupakan pinjaman tanpa bunga yang diharapkan dapat meringankan beban serta membantu memajukan UMKM dengan baik.
Pada tahun 2022 ini, sekitar Rp1,9 miliar dana sosial Syariah FIF Group disalurkan kepada lebih 550 UMKM pada program ini.
Perjalanan UMKM binaan FIF Group bermula sejak 2016 dengan 26 UMKM dengan nominal bantuan Rp65 juta, di 2017 terdapat 35 UMKM dengan nominal bantuan Rp124,5 juta, 2018 terdapat 67 UMKM dengan nominal bantuan Rp152,5 juta, 2019 terdapat 97 UMKM dengan nominal bantuan sebesar Rp298 juta, 2020 terdapat 54 UMKM dengan nominal bantuan Rp 206,5 juta, dan 2021 terdapat 524 UMKM dengan nominal Rp1,467 miliar.
Total sejak 2016 sampai dengan 2021, UMKM yang menerima bantuan adalah sebanyak 803 UMKM dengan total dana yang digulirkan lebih dari Rp2,31 miliar.
Pada 2022, target FIF Group adalah 550 UMKM dengan total dana bantuan sebesar Rp1,9 miliar sehingga total UMKM yang menerima dana bergulir dari tahun 2016 hingga 2022 sebanyak 1.353 UMKM dengan nominal bantuan sebesar Rp 4,2 miliar.
FIF Group terus berupaya hadir di tengah para pelaku usaha UMKM agar dapat terus bergerak dan berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tidak hanya bantuan dana tanpa bunga yang akan diterima oleh pelaku UMKM, melainkan dalam setahun ke depan ada pelatihan serta webinar dalam rangka meningkatkan pengetahuan terkait usaha yang dijalankan.
Tingkat pengembalian tinggi
Dalam kegiatan dana bergulir ini, FIF Group tetap melakukan pemantauan terhadap tingkat kesehatan UMKM dengan “index current rate”, yaitu persentase kelancaran pengembalian dana yang dibayarkan tidak melebihi tanggal jatuh tempo pada bulan berjalan.
Target “current rate” adalah sebesar 93,5 persen. Dan current rate UMKM FIFGROUP berada di angka 99,1 persen, artinya hampir seluruh UMKM ini sehat dan berkomitmen untuk mengembalikan dana bergulir dengan tingkat pengembalian yang relatif tinggi.
Pada 2022 ini, FIF Group mengadakan program Repeat Order (RO) bagi setiap UMKM yang sehat, dengan diberikan kesempatan untuk mendapat dana pinjaman yang sama atau penambahan yang lebih besar dari sebelumnya.
Secara aktual, FIF Group membuka program ini untuk 550 UMKM di mana hingga kini sudah lebih dari 555 UMKM yang mengajukan dan sebanyak 48 persen atau 270 UMKM adalah UMKM RO.
Kriteria bagi UMKM New yang diberikan program dana bergulir adalah (1) usaha sudah berjalan > 1 tahun, (2) bersedia melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, (3) penyaluran Rp5 juta hingga Rp25 juta dengan jangka waktu 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan (5-10 UMKM).
Lalu, (4) tidak sedang menerima program yang sama dari lembaga lain, (5) karakter baik, kooperatif, mau berkembang dan ingin maju dalam usahanya, (6) bersedia mengikuti webinar pelatihan dari FIF Group.
Sedangkan untuk kriteria UMKM RO, sama dengan yang disebutkan, namun ditambahkan UMKM pada saat program dana bergulir 2021 memiliki “record” pengembalian dana yang tepat waktu.