Hamas: Warganya Jadi Tawanan di Gaza, Zionis Israel Tak Peduli

Prajurit kelompok militan Palestina, Hamas. FOTO: dok.Ant

ISTANBUL, SUDUTPANDANG.ID – Zionis Israel sudah tidak memiliki kepedulian lagi terhadap kehidupan warganya yang menjadi tawanan di Gaza, Palestina, demikian pernyataan yang disampaikan kelompok militan Palestina Hamas.

Dalam laporan Kantor Berita Anadolu yang dikutip, Ahad (10/12/2023) disebutkan bahwa Hamas pada Sabtu (9/12/2023) menyatakan itu menyusul kegagalan pasukan Zionis itu untuk membebaskan seorang tentara Israel yang ditahan kemudian tewas.

Kemenkumham Bali

Hamas adalah kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Namanya merupakan akronim dari “Harakat al-Muqawama al-Islamiya” atau “Gerakan Perlawanan Islam” dan berarti “semangat” dalam bahasa Arab.

“Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataan di Telegram.

BACA JUGA  Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Tahap Dua untuk Palestina

“Upaya Brigade Al-Qassam untuk menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris untuk menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani,” tambahnya.

Hamas menegaskan tekadnya untuk terus menggagalkan semua rencana tentara Israel dan tujuannya di Jalur Gaza.

“Pasukan Zionis menyerang ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya,” kata Hamas.

Hamas menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional yang merupakan kejahatan perang.

Kelompok Palestina itu meminta komunitas internasional untuk mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban “entitas teroris” ini atas kejahatannya.

Sebelumnya masih pada Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga salah satu tentaranya tentang kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat (8/12) malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya. (02/Ant)