Hemmen

Jadwal Kereta di Stasiun Mojokerto Terganggu Akibat Kecelakaan

KAI Kereta Api KA Turangga tabrakan di Cicalengka Bandung
Ilustrasi kereta api

MOJOKERTO, SUDUTPANDANG.ID – Kecelakaan KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng mengakibatkan tiga jadwal perjalanan kereta api di Stasiun Mojokerto terganggu.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan, jadwal kereta api yang sempat terganggu yakni KA Ekonomi lokal relasi Surabaya Kota – Kertosono, KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap – Surabaya Gubeng – Ketapang, serta KA Pasundan relasi Kiaracondong – Surabaya Gubeng.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Kami atas nama manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan yang mengalami keterlambatan perjalanan akibat kejadian ini,” ucap Luqman Arif, dalam keterangannya di Mojokerto, Jumat (27/1).

Ia mengungkapkan, akibat kejadian itu lokomotif KA Sancaka mengalami kerusakan dan diganti dengan lokomotif pengganti yang didatangkan dari Depo Lokomotif Sidotopo.

“Pada Kamis (26/1) malam sekitar pukul 22.30 WIB petugas yang ada di lokasi masih berupaya membebaskan jalur supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api,’ ungkapnya.

“Akibat kejadian tersebut, saat ini terdapat tiga perjalanan KA yang terganggu,” lanjutnya.

Kepada para pelanggan KA Sancaka tersebut, pihaknya akan memberikan service recovery sesuai ketentuan yang berlaku.

“Begitu juga dengan pelanggan KA lain yang terdampak, petugas akan memberikan service recovery,” ujarnya.

Luqman Arif mengatakan, para pelanggan yang terdampak telah diinformasikan seluruhnya terkait kondisi terbaru perjalanan KA-nya melalui kondektur KA tersebut.

“Pada pukul 22.50 WIB (Kamis, 26/1), jalur KA tersebut bisa dilewati kembali. KA Sancaka melanjutkan perjalanan kembali menuju Stasiun Surabaya Gubeng yang mengalami keterlambatan 110 menit, KA Wijaya Kusuma posisi Stasiun Mojokerto terlambat 45 menit, dan KA Lokal posisi Stasiun Tarik terlambat 65 menit,” terang Luqman.

Pihaknya berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA.

“Untuk itu, kami meminta doa dan dukungan masyarakat agar perjalanan kereta api dapat kembali normal serta lancar,” tuturnya.(01)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan