MEDAN-SUMUT, SUDUTPANDANG.ID – Bencana tanah longsor yang terjadi di jalan lintas perbatasan Tapanuli Utara (Taput) dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), pada Sabtu (3/2/2024) sore membuat tim SAR gabungan langsung melakukan upaya penanganan.
“Pemkab melalui BPBD dan Dinas PUPR sudah menurunkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor dan mencari para korban,” kata Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, Septian Nasution Nasution saat dihubungi dari Medan, Ahad (4/2).
Ia menjelaskan setelah mendapatkan informasi peristiwa bencana tanah longsor sejumlah pemangku kebijakan terkait terus melakukan evakuasi para korban.
Peristiwa tanah longsor tersebut, kata dia, terjadi akibat hujan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah setempat yang mengakibatkan tanah tebing pada sejumlah ruas jalan nasional jenuh terhadap air hujan.
“Hujan yang deras itu mengakibatkan longsor yang menutupi sejumlah luas jalan nasional dan mengakibatkan satu unit rumah warga hancur dan sejumlah pengendara menjadi korban,” katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh, kata dia, puluhan orang yang menjadi korban dalam peristiwa naas tersebut dan saat ini sudah dilakukan evakuasi untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
“Berdasarkan data Puskesmas Parsikaman tiga korban meninggal dunia, tujuh luka berat, dan tujuh luka ringan,” katanya.
Selain itu, kata dia, peristiwa tanah longsor tersebut mengakibatkan jalan lintas Tarutung menuju Sibolga atau jalan perbatasan Taput dan Tapteng terputus.
“Setelah dilakukan evakuasi material longsor, jalan nasional Tarutung-Sibolga sudah bisa dilalui dengan buka tutup satu ruas,” katanya.
Meskipun sudah dibuka, pihaknya mengimbau masyarakat yang melintasi jalan nasional Tarutung-Sibolga untuk tetap mewaspadai terhadap kondisi sekitar.
“Kami mengimbau pengendara agar berhati-hati jika ingin bepergian melewati jalan tersebut,” kata Seption Nasution. (02/Ant)