Hemmen

Program Hilirisasi Jokowi Dikagumi Warga Salatiga

Koordinator Parkir Pasar Raya Salatiga, Edy Widyanto. Hilirisasi
Koordinator Parkir Pasar Raya Salatiga, Edy Widyanto.(Foto: istimewa)

SALATIGA|SUDUTPANDANG.ID – Koordinator Parkir Pasar Raya Salatiga, Edy Widyanto mengagumi program hilirisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, program tersebut harus dilanjutkan oleh presiden berikutnya.

“Program hilirisasi yang terus digaungkan oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu langkah penting bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045,” ujar Edy dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Edy menerangkan, hilirisasi adalah proses atau strategi suatu negara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki. Adanya hilirisasi, komoditas yang tadinya diekspor dalam bentuk mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi.

“Dengan demikian, maka nilai ekspor negara tersebut menjadi lebih besar. Sehingga, mampu meningkatkan perekonomian, dan itu akan berdampak besar bagi kesejahteraan rakyat salah satunya membuka lapangan kerja,” terangnya.

Edy juga mengapresiasi dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu tak hanya beretorika, namun membuktikan melalui kerja nyata.

BACA JUGA  Soal Kehadiran di HUT PDIP, Jokowi: "Belum Dapat Undangan"

“Kita bisa melihat kemajuan di berbagai bidang selama pemerintahan Presiden Jokowi. Jangan kita pungkiri, ketahanan pangan hingga pertahanan kita berkembang pesat, salah satu bukti nyatanya pembangunan infrastruktur,” ungkapnya.

“Kami berharap program pak Jokowi tetap dilanjutkan, walaupun muncul pro-kontra itu hal yang wajar dalam beda pendapat. Memang orang asal ngomong itu enak, tapi lihat saja hasilnya nanti,” ujar Edy

Sementara itu Ketua Team Aksi Politik (TAP) Salatiga, Brigjen (Purn) Untung Waluyo menanggapi soal adanya petisi yang disuarakan menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Jokowi. Ia tak mempermasalahkan soal pandangan dan mengemukakan pendapat, namun bukan berarti menjadi bablas.

“Petisi dibangun dan dideklarasikan untuk apa?. Mereka kalau mau menyalurkan aspirasinya temui saja Presiden Jokowi, jadi tidak perlu membuat petisi atau gerakan-gerakan, karena semua aspirasi ada  wadahnya,” kata Untung.

BACA JUGA  Bencana Tambang Banyumas, Legislator Desak Pemerintah Maksimalkan Bantuan

“Maaf saya bukan berarti membela Pak Jokowi, tapi undang-undang apa yang ditabrak oleh Presiden?,” sambungnya.

Untung menilai mereka yang membuat petisi atau maklumat memiliki intelektual di atas rata-rata. Namun, disayangkan tidak melihat kondisi dimana semua rakyat Indonesia sedang fokus untuk mensukseskan Pemilu 2024.

“Mereka bicara etika, apakah mereka itu beretika ketika menjelang pesta demokrasi (Pemilu) akan berlangsung membuat Petisi?,” tanyanya.

Ia berpandangan dalam sebuah kompetisi itu logis ada yang menang dan kalah, tapi jangan menciptakan suasana gaduh saat pertandingan sedang berjalan.

Untung juga menyesalkan ada sejumlah pihak yang menuding Jokowi melakukan kampanye.

“Seorang presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat ketika kunjungan di berbagai daerah dengan rakyat hal yang wajar, dan selama beberapa kunjungan mana ada Jokowi menggunakan kaos paslon calon presiden,” katanya.

BACA JUGA  Tak Pantas Jadi Menag, Jokowi Diminta Berhentikan Gus Yaqut 

Untung menyebut Salatiga itu miniaturnya Nusantara dengan ragam budaya serta masyarakatnya yang dikenal guyub rukun.

“Salatiga telah mendapat predikat Kota Toleran, banyak warga Salatiga yang menginginkan Presiden Jokowi kembali hadir di Salatiga,” pungkas pria yang pernah menjabat Dirkomcad Ditjen Pothan Kemhan itu.(PR/01)

Barron Ichsan Perwakum