Hemmen

Sarankan Ahok Menolak Jadi Komut Pertamina, Ini Alasan Darmadi

Darmadi Durianto
Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto (kiri) bersama Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan)/Foto: Ist

Jakarta, Sudut Pandang-Menteri BUMN Erick Thohir telah mengusulkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina kepada Presiden Jokowi.

Menanggapi usulan tersebut, Anggota Komisi VI DPR-RI Darmadi Durianto menyarankan agar Ahok menolaknya.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Tanggung jadi Komut, lebih baik ditolak. Kecuali buat nambah income. Jadi Komut di Pertamina, nanti Ahok tidak akan punya prestasi apa-apa. Namanya akan semakin terdilusi,” ujar Politikus PDIP itu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Menurut Darmadi, kewenangan Komut yang terbatas akan membuat Ahok tidak leluasa melakukan perbaikan secara fundamental.

“Sebagai Komut, Ahok tidak memiliki wewenang untuk eksekusi kebijakan strategis sehingga kita tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal seperti saat Ahok menjadi Gubernur DKI,” kata Bendahara Megawati Institute itu.

BACA JUGA  Kemenkes Target 190 Juta Warga RI Rampung Vaksin Pada Mei 2022

Adapun terkait permintaan Menteri BUMN agar Ahok mengundurkan diri dari keanggotaannya dari parpol, Darmadi menjelaskan, sepanjang tidak ada aturan yang tegas maka hal tersebut tidak perlu diperdebatkan.

“Bukan substansi juga soal itu dan tidak ada aturan UU yang secara tegas dan jelas mengatur soal itu. Yang paling penting kan bagaimana seseorang ketika dipercaya atau ditempatkan untuk mengemban amanah dia dapat menjalankannya dengan baik. Banyak juga dari kalangan profesional tapi cara kerjanya kurang baik bahkan terlibat kasus korupsi,” jelasnya.

“Menurut saya persoalannya bukan dia berasal dari parpol atau bukan, tapi integritas dan komitmen yang kuat dalam memajukan suatu perusahaan dalam hal ini BUMN,” sambung Legislator dari dapil DKI Jakarta III itu.

BACA JUGA  Pangdam Jaya Tinjau Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sekali lagi, kata dia, jabatan Komut yang diberikan ke Ahok tidak cocok dengan karakter mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Kewenangannya terbatas kalau hanya jadi Komut. Padahal kita mengharapkan Ahok dikasih jabatan dengan kewenangan yang memadai. Biar dia bisa pukul mundur orang-orang yang coba-coba gerogoti BUMN,”pungkasnya.AR

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan