SUDUTPANDANG.ID – Tiongkok sukses meluncurkan sebuah roket Long March dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan China. Pesawat ruang angkasa China yang membawa tiga orang awak, akhirnya mendarat di stasiun luar angkasa baru mereka pada Kamis (17/6/2021).
Hal ini menandai tonggak sejarah dalam program luar angkasa ambisius yang sejak lama dirintis “Negeri Tirai Bambu”.
Dilansir Huffington Post, pesawat Shenzhou-12 punya China, terhubung dengan modul stasiun luar angkasa Tianhe yang berlokasi di orbit rendah Bumi.
Pendaratan terjadi sekitar enam jam setelah lepas landas dari pusat peluncuran Jiuquan, yang berlokasi di tepi Gurun Gobi.
Ketiga astronot ini akan menetap di Tianhe selama 3 bulan untuk melakukan berbagai kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.
Mereka akan melakukan eksperimen, menguji peralatan, melakukan pemeliharaan, dan mempersiapkan stasiun. Selanjutnya akan menerima dua modul laboratorium baru.
Saat ini, tercatat ada 14 astronot yang diluncurkan China ke luar angkasa sejak 2003. Menjadikan negara ini ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat yang melakukannya.
Para astronot yang membanggakan China dalam misi kali ini adalah Tang Hongbo, Nie Haisheng, dan Liu Boming.
Sebelum berangkat dan berhasil mencapai orbit, ketiga astronot ini dilepas personel militer berseragam.
Kerumunan anak-anak juga terlihat melambaikan bunga dan bendera serta menyanyikan lagu-lagu patriotik.
Dalam laporannya, roket itu menjatuhkan pendorongnya sekitar dua menit setelah penerbangan, diikuti oleh penutup yang mengelilingi Shenzhou-12 di bagian atas roket.
Setelah sekitar 10 menit, roket itu terpisah dari bagian atas roket, memperpanjang panel suryanya, dan tak lama kemudian memasuki orbit.
Sejumlah penyesuaian terjadi selama enam jam berikutnya untuk mengatur pesawat ruang angkasa, hingga akhirnya berlabuh dengan modul Tianhe, atau sering disebut “Harmoni Surgawi”, sekitar pukul 4 sore waktu setempat.
Waktu perjalanan lebih singkat dari dua hari yang dibutuhkan untuk mencapai stasiun ruang angkasa eksperimental China.
Hal ini diklaim wakil kepala perancang misi Gao Xu sebagai hasil dari banyaknya terobosan dan inovasi.
“Jadi para astronot dapat beristirahat dengan baik di luar angkasa. Membuat mereka nantinya tidak terlalu lelah,” kata Gao.(red)
Sumber: berbagai sumber