5.000 Peserta Membatik di Sak Semen, Indocement Cetak Rekor Dunia MURI di HUT ke-50 

MURI Indocement
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya (delapan dari kiri baris depan) bersama karyawan saat menerima penghargaan usai mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kegiatan "Membatik di Sak Semen" oleh 5.000 peserta pada Sabtu (2/8/2025) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. FOTO: HO-Corcomm Indocement

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) dalam rangka HUT ke-50 pada tahun 2025 ini mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kegiatan “Membatik di Sak Semen” oleh 5.000 peserta.

“Sekaligus meluncurkan kantong semen edisi khusus HUT Indocement ke-50,” kata GM Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani dalam taklimat media yang diterima di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).

Ia menjelaskan rekor MURI itu berlangsung pada Sabtu (2/8) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Sedangkan pada Senin (4/8), diselenggarakan acara puncak Gala Dinner HUT ke-50 Indocement di Hotel The St. Regis Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh, Tedy Djuhar yang mewakili Keluarga Djuhar Sutanto, Axton Salim yang mewakili keluarga Soedono Salim, Miana Sudwikatmono yang mewakili keluarga Sudwikatmono, Dina Rijsad yang mewakili keluarga Ibrahim Risjad serta tamu undangan, yakni distributor, kontraktor, dan vendor utama Indocement.

Indocement juga mengundang 50 seniman dari lima komunitas seni untuk melukis di atas kantong semen, yang kemudian digunakan sebagai media penggalangan dana untuk pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi para pekerja konstruksi atau tukang bangunan di berbagai daerah.

BACA JUGA  Dituding Ngemis, Pak Tarno Klarifikasi Soal Video Viral di Kota Tua

Direktur Utama (Dirut) Indocement Christian Kartawijaya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi bagian dari perjalanan panjang perusahaan sejak didirikan pada tahun 1975.

“Lima puluh tahun bukan hanya angka—ini adalah simbol dari dedikasi, inovasi, dan kolaborasi yang telah membentuk Indocement menjadi pemimpin industri semen nasional,” katanya.

Didirikan oleh para visioner yang dikenal sebagai “Gang of Four”, yakni Soedono Salim, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad, kata dia, Indocement memulai kiprahnya dengan satu pabrik di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kini, Indocement mengoperasikan 16 pabrik semen di lima kompleks pabrik serta satu “grinding mill” dengan kapasitas produksi semen mencapai 33,5 juta ton per tahun, serta jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.

MURI Indocement
Sebagian karyawan peserta kegiatan “Membatik di Sak Semen” oleh 5.000 peserta yang ikut membatik pada Sabtu (2/8/2025) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. FOTO: HO-Corcomm Indocement

Ramah Lingkungan

Sejalan dengan “Indocement New Purpose”, yaitu “Materials to Build Our” Future, kata “Pak CK” –panggilan karib Christian Kartawijaya — Indocement terus berinovasi dalam menghadirkan produk ramah lingkungan.

Perusahaan telah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 520 kg CO₂ per ton semen melalui penggunaan bahan bakar alternatif seperti “refuse-derived fuel” (RDF) dan biomasa, material alternatif pengganti klinker seperti “slag” dan “fly-ash”, serta pengoperasian “rooftop” solar panel dan “ground-mounted” solar panel di kompleks-kompleks pabrik.

BACA JUGA  Bersama Forkopimda Dandim Probolinggo Gelar Patroli Malam dan Doa Bersama

Indocement juga menjadi pelopor dalam pengembangan dan pemasaran semen hijau dengan meluncurkan beragam tipe semen seperti portland composite cement (PCC), portland pozzolan cement (PPC), semen slag, semen hidraulis selain itu.

Indocement juga memperkenalkan produk-produk turunan semen yaitu mortar dan Indocement juga satu-satunya produsen semen putih di Indonesia.

Selain itu, perusahaan memperluas portofolio produknya dengan lima merek utamanya yaitu Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Semen Grobogan, Semen Bosowa, dan Semen Jempolan.

“Indocement terus melebarkan sayapnya melalui ekspansi bisnis dengan penambahan pabrik dan terminal semen serta peningkatan armada logistik termasuk kapal agar produk kami semakin mudah diakses oleh masyarakat.” kata Christian Kartawijaya.

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.

Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.400 orang.

Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.

BACA JUGA  Berkolaborasi dengan Widyagama, Kesdam dan Korem Baladhika Jaya Percepat Vaksinasi Booster

Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001. (PR/02)