JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pengawasan pengungsi sangat lemah, termasuk kinerja birokrasi pemerintahan yang mengeluarkan KTP
palsu yang kabarnya dibuat di Kota Medan, Sumatera Utara.
“Saya mendesak kasus ini diusut tuntas dan ada tindakan tegas kepada oknum yang terlibat memberikan KTP kepada warga negara asing,” ujar Anggota Komisi I Christina Aryani.
Christinan menyesalkan adanya pengungsi Rohingya yang sudah memasuki wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), mereka membawa KTP palsu yang kabarnya dibuat di Kota Medan, Sumatera Utara.
Ia berharap temuan tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, tidak cukup imbauan atau ucapan penyesalan karena sudah kecolongan.
“Ini sangat disesalkan, dan juga memalukan. Karena tidak semestinya mereka keluar masuk, sampai ke NTT segala, membawa KTP Medan pula,” kata Christina dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12), dilansir dari laman Publicanews.
