PASURUAN-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat Program TMMD ke-19 Kodim 0819/Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (28/2/2024) memberikan pelatihan membatik kepada warga di daerah itu.
“Program TMMD 119 Kodim 0819/Pasuruan tidak hanya melaksanakan program fisik, saja akan tetapi kegiatan non-fisik juga dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat, seperti pelatihan membatik ini” kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Lembaga Kerja Daerah (LKD) Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan, Umi Asih Indrawati saat membuka acara kegiatan non-fisik di Balai Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Rabu (28/2)
Ia mengatakan tradisi dan seni budaya adalah elemen penting dalam keberagaman masyarakat. Hal itu memperkaya identitas lokal dan memelihara warisan yang berharga dari masa lalu.
Di Indonesia, kata dia, upaya untuk melestarikan budaya lokal sering kali diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan komunitas di tingkat desa. Salah satu di antaranya adalah program pelatihan membatik.
Menurut dia pelatihan membatik bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi.
Batik, katanya, merupakan bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa, karena hal itu adalah hasil kerajinan yang mempunyai nilai seni tinggi.
“Bersyukurlah bagi masyarakat Desa Kalipang mendapatkan program TMMD ini. Sebab banyak desa yang mengharapkan mendapatkan program ini. Karena dalam program ini banyak manfaat yang bisa diperoleh seperti saat ini masyarakat mendapatkan penyuluhan berbagai macam materi yang diberikan dari berbagai instansi yang membidanginya, salah satunya adalah pelatihan membatik,” kata Umi Asih Indrawati.
Menurut Perwira Koordinator Wilayah Lapangan (Pakorwillap) TMMD ke-119 Kodim 0819/Pasuruan, Kapten (Kav) Nasrokin, tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi pada warga bagaimana proses membatik yang baik.
“Selain memberikan edukasi, membatik juga memotivasi warga agar menuangkan kreasi melalui membatik kain sehingga menimbulkan minat dan keinginan warga untuk membatik,” katanya.
Sebanyak 16 orang terdiri atas putra dan putri mengikuti pelatihan membatik agar nantinya bisa dijadikan bekal ilmu bagi masyarakat, khususnya di Desa Kalipang agar nantinya bisa dikembangkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga, kata Nasrokin. (acz/02)