JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Duka mendalam dirasakan penyanyi dangdut Inul Daratista atas kepergian musisi legendaris Titiek Puspa, yang wafat di usia 87 tahun. Tangis haru tak dapat dibendung Inul saat tiba di rumah duka yang berlokasi di Pancoran Timur, Jakarta Selatan.
Inul, yang dikenal sebagai penyanyi dengan gaya panggung enerjik dan khas ‘Goyang Ngebor‘, menyebut dirinya hadir mendampingi Titiek Puspa sejak hari pertama sang legenda musik Indonesia dilarikan ke rumah sakit akibat pecah pembuluh darah di otaknya.
“Saya menemani beliau sampai nafas terakhirnya. Alhamdulillah, bisa mendampingi beliau di detik-detik terakhir,” ungkap Inul kepada awak media, Kamis (10/4/2025).
Hubungan antara Inul Daratista dan Titiek Puspa bukan sekadar rekan sesama artis. Keduanya memiliki ikatan emosional yang cukup kuat, terutama sejak Titiek Puspa tampil membela Inul saat dirinya menuai kontroversi akibat gaya joget panggungnya yang dianggap vulgar oleh sebagian kalangan, termasuk Rhoma Irama.
Ketika publik dan sejumlah tokoh menentang “goyang ngebor“, Titiek Puspa justru hadir sebagai sosok pendukung yang memberikan semangat dan membela kebebasan berkesenian Inul.
“Eyang Titiek yang menguatkan saya ketika banyak yang menghujat. Beliau bilang jangan takut berkarya dan tetap semangat,” kenang Inul penuh haru.
Kepergian Titiek Puspa menjadi kehilangan besar bagi dunia seni Indonesia. Sang maestro dikabarkan sempat pingsan saat menjalani kegiatan syuting, sebelum akhirnya dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Selama 16 hari dirawat intensif, Titiek Puspa menjalani beberapa operasi akibat pendarahan otak sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis sore.
Jenazah akan disemayamkan di Wisma Puspa, tempat peristirahatan terakhir yang memang telah dipersiapkan oleh pihak keluarga sejak lama.
Inul Daratista menjadi salah satu dari banyak publik figur yang memberikan penghormatan terakhir kepada pelantun lagu Kupu-Kupu Malam tersebut. Tak sedikit warganet dan penggemar musik tanah air yang juga membanjiri media sosial dengan doa dan ucapan belasungkawa.
“Selamat jalan Eyang Titiek. Terima kasih atas semua karya dan kebaikanmu. Jasamu akan selalu kami kenang,” tutup Inul.(04)