JEMBER-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Kalapas Kelas IIA Jember RM Kristyo Nugroho rutin melakukan kontrol keliling (trolling) untuk memastikan situasi Lapas aman dan kondusif.
Menurut Kristyo, trolling dilakukan sebagai salah satu langkah proaktif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban, serta kualitas pelayanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Didampingi Plh. Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) serta pejabat struktural Lapas Jember ainnya, inspeksi difokuskan pada area yang krusial.
Hal ini juga sebagai wujud implementasi perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang tertuang dalam 13 program akselerasi.
Kalapas menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen dalam mewujudkan “Zero Halinar” (handphone, pungli dan narkoba) di Lapas Kelas IIA Jember.
Kristyo Nugroho menyatakan bahwa seluruh jajaran pengamanan wajib melakukan kegiatan kontrol di seluruh area blok hunian, branggang. Sekaligus pengecekan kondisi fisik bangunan termasuk teralis dan tembok kamar serta melakukan penggeledahan pada kamar hunian secara rutin maupun insidentil.
“Saya tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada jajaran pengamanan untuk senantiasa melaksanakan kontrol keliling. Saudara-saudara selaku petugas pengamanan harus memiliki kepekaan dan selalu melakukan upaya deteksi dini, guna memastikan situasi Lapas dalam keadaan aman dan kondusif,” ujar Kalapas dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).
Ia menerangkan, kontrol lingkungan merupakan langkah preventif yang harus dilakukan oleh seluruh petugas khususnya jajaran pengamanan.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam menjalin komunikasi yang baik antara petugas dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Seluruh petugas harus memiliki kepekaan yang kuat dan intelegensi tinggi, serta kecermatan matang dalam melakukan pengawasan kepada para warga binaan. Tentu saja, dengan pendekatan yang humanis, agar mereka memiliki kepercayaan dan patuh kepada petugas,” ungkap Kalapas.
Kalapas juga menyambangi sarana dapur Lapas, mengingat peran petugas dapur dalam penyajian makanan sangat vital. Aspek kesehatan dan kebersihan sanitasi ruang dapur juga menjadi perhatian serius.
“Makan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, kebersihan dapur, kualitas bahan makanan, dan proses pengolahannya perlu mendapat perhatian. Mengingat hal ini dapat berdampak terhadap kualitas kesehatan WBP, juga pada stabilitas keamanan di dalam Lapas,” papar Kalapas.
Dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, peran petugas yang proaktif dan berorientasi pada keamanan sangatlah krusial.
“Dengan melaksanakan kontrol keliling secara rutin, diharapkan muncul deterrent factor (efek tangkal) terhadap tindakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas Jember. Tiada hari tanpa trolling,” pungkasnya.(One/01)