Kecamatan Mojoroto Hidupkan Budaya Lewat Kediri Battle Culture Art #6

Kecamatan Mojoroto Hidupkan Budaya Lewat Kediri Battle Culture Art #6
Salah satu peserta Festifal Sendratari Dewi Songgolangit saat tampil di halaman Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (28/8/2025). (Foto: Chandra Nurcahyo)

KEDIRI, SUDUTPANDANG.ID – Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, menggelar ‘Kediri Battle Culture Art #6’ sebagai wadah pelestarian budaya sekaligus pengembangan kreativitas generasi muda. Acara yang berlangsung di Lapangan Kecamatan Mojoroto pada Sabtu (28/6/2025) ini menampilkan Festival Sendratari Dewi Songgolangit yang dikemas secara meriah dan terbuka untuk masyarakat umum.

Melalui gelaran budaya ini, Kecamatan Mojoroto berupaya menghidupkan kembali semangat cinta seni di tengah masyarakat, khususnya kalangan anak-anak dan remaja. Tidak hanya menjadi tontonan, kegiatan ini juga menjadi ruang ekspresi bagi pelajar dan komunitas seni lokal untuk tampil serta menunjukkan potensi yang mereka miliki.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kecamatan Mojoroto dalam meningkatkan kreativitas generasi muda dan mengenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas. Pesertanya berasal dari anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun, dengan komposisi lebih dari 50 persen adalah peserta anak-anak.

BACA JUGA  Ponpes Almitfah Kauman Apresiasi ke Polri di HUT Bhayangkara 79

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB ini diikuti oleh delapan grup kesenian dari Kecamatan Mojoroto, serta perwakilan dari Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota. Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya partisipasi dan dukungan yang diberikan selama acara berlangsung.

Festival Sendratari Dewi Songgolangit

Camat Mojoroto, Bambang Tri Lasmono, menjelaskan bahwa Festival Sendratari Dewi Songgolangit diangkat sebagai representasi dari upaya menelusuri sekaligus mengangkat sejarah serta kearifan seni budaya lokal Kota Kediri, yang terinspirasi dari cerita rakyat (folklor) yang berkembang di tengah masyarakat.

“Hal ini sejalan dengan penjabaran Visi-Misi Wali Kota Kediri ‘MAPAN’, khususnya pada huruf ‘N’ (Ngangeni), serta Program Sapta Cita poin ketiga, yaitu D’CITO (Kediri City Tourism), yang menjadi motivasi kami untuk memfasilitasi dan merealisasikan pengembangan seni budaya melalui kegiatan nyata dan berkesinambungan,” jelasnya.

BACA JUGA  Paslon Dhito-Dewi Resmi Mendaftar Pilbup ke KPU Kediri

Bambang berharap, melalui kegiatan ini anak-anak serta masyarakat Kecamatan Mojoroto dapat memiliki karakter yang kuat, siap menghadapi tantangan zaman, tanpa melupakan budi pekerti luhur.

“Ini penting. Bagaimana seni budaya bisa menjadi pondasi karakter masyarakat Kota Kediri, khususnya warga Kecamatan Mojoroto,” ujarnya.

Dalam festival ini, para peserta menampilkan berbagai karya seni, budaya, dan inovasi yang bertujuan memperkuat nilai-nilai budaya serta mempererat ukhuwah antar-masyarakat. Semangat kolaboratif dan gotong royong pun terasa sepanjang kegiatan berlangsung.

Ketua panitia, Lutfi Manfalutfi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ajang apresiasi sekaligus pengembangan bakat seni dan budaya anak-anak di Kecamatan Mojoroto. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kediri kepada generasi muda dan wisatawan.

BACA JUGA  Panwascam Mojoroto Kota Kediri: ASN, TNI-Polri Harus Netral

“Selain pertunjukan seni tradisional, acara ini juga menampilkan pameran benda-benda bertuah seperti keris, serta beragam kerajinan seni. Melalui penyelenggaraan acara ini, kami berharap masyarakat semakin mencintai budaya lokal, memperkuat identitas budaya, dan mempererat tali silaturahmi antar-sesama warga,” pungkasnya.(CN/01)