Kemenko Polkam Dorong Penguatan SDM Keamanan Siber Hadapi Ancaman Digital

Kemenko Polkam Dorong Penguatan SDM Keamanan Siber Hadapi Ancaman Digital
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Eko D. Indarto.(Foto:Kemenko Polkam)

BEKASI, SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyelenggarakan Seminar Nasional bertema Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Keamanan Siber dalam Menghadapi Kompleksitas Ancaman di Era Digital” di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

Siaran pers Kemenko Polkam yang diterima AMKI Pusat, menyebutkan, kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, praktisi teknologi informasi, akademisi, hingga sektor swasta.

Seminar ini secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi, Eko D. Indarto. Dalam sambutannya, Eko menegaskan bahwa pembangunan kapasitas SDM di bidang keamanan siber merupakan fondasi utama dalam strategi pertahanan negara di ruang digital.

“Di tengah akselerasi transformasi digital yang masif di seluruh aspek kehidupan mulai dari pemerintahan, keuangan, pendidikan, hingga pelayanan publik kita juga dihadapkan pada meningkatnya eskalasi dan kompleksitas ancaman siber,” kata Eko D. Indarto, dalam sambutannya.

BACA JUGA  'Apresiasi of The Year 2024', Penghargaan Khusus Maria Monique Last Wish Foundation untuk Tokoh Inspiratif

“Serangan siber tidak lagi hanya menargetkan infrastruktur teknologi, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi, sosial, dan politik melalui ancaman nyata terhadap privasi warga, kedaulatan data, serta keamanan nasional. Oleh karena itu, investasi pada SDM yang unggul dan adaptif merupakan keniscayaan,” sambung Eko.

Ia menambahkan, statistik menunjukkan peningkatan insiden seperti serangan ransomware, kebocoran data sensitif, dan eksploitasi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) oleh pelaku siber. Hal ini menegaskan perlunya SDM keamanan siber yang tidak hanya andal, tetapi juga tangguh, adaptif, dan memiliki daya saing global.

“Sayangnya, Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal ketersediaan dan kualitas talenta keamanan siber. Permintaan tenaga profesional meningkat 20-30 persen setiap tahun, namun jumlah lulusan dan tenaga ahli masih jauh dari mencukupi,” ungkapnya.

BACA JUGA  Caren Delano Laporkan Sopirnya ke Polisi Terkait Dugaan Penggelapan Mobil

Ia menjelaskan, kompetensi yang ada pun belum merata, terutama dalam bidang-bidang mutakhir seperti cloud security, kriptografi, keamanan Internet of Things (IoT), dan AI.

“Keterampilan lunak seperti kemampuan analitis, komunikasi lintas disiplin, serta kolaborasi dalam situasi krisis juga masih perlu ditingkatkan,” kata alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1989 itu.

Ia menegaskan bahwa Kemenko Polhukam melalui Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi memegang peran strategis sebagai koordinator lintas sektor. Tujuannya ialah memastikan bahwa kebijakan, program, dan sinergi antar-kementerian/lembaga dapat mendukung percepatan penyiapan SDM digital nasional, termasuk di bidang keamanan siber.

“Upaya ini juga sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mewujudkan manusia digital Indonesia yang unggul, sebagaimana diarahkan oleh Bapak Presiden dalam berbagai program prioritas nasional—mulai dari keamanan data kesehatan dalam layanan Cek Kesehatan Gratis, sistem digital koperasi dalam Koperasi Merah Putih, hingga keamanan data sosial dalam program Makan Bergizi Gratis,” pungkasnya.(01)