PROBOLINGGO – JATIM | SUDUTPANDANG.ID – Embun pagi masih menempel di ujung daun padi ketika Kopda M. Sahroni melangkah masuk ke area persawahan milik Bapak Yahya di Desa Liprak Wetan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Di tengah hamparan hijau yang menyejukkan mata, seorang prajurit TNI tampak akrab berdampingan dengan seorang petani sederhana, sama-sama menunduk, sama-sama berkeringat, sama-sama merawat padi.
Bagi sebagian orang, pemandangan ini mungkin tak lebih dari rutinitas bercocok tanam. Namun, ada makna lebih dalam di baliknya: kebersamaan antara TNI dan rakyat demi menjaga ketahanan pangan negeri. Inilah wujud nyata Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional yang tengah digelorakan Kodim 0820/Probolinggo.
“Pendampingan ini bukan semata urusan teknik bertani, tapi juga soal kebersamaan. Kami ingin petani tahu bahwa mereka tidak sendirian. Negara hadir bersama mereka, bahkan di sawah-sawah kecil seperti milik Pak Yahya,” tutur Kopda Sahroni penuh ketulusan.
Bapak Yahya, pemilik lahan seluas 3.000 meter persegi itu, mengaku terharu. Kehadiran Babinsa di sawahnya bukan sekadar membantu merawat tanaman, melainkan juga memberi semangat baru. “Rasanya ada yang peduli. Saya jadi lebih yakin panen kali ini akan lebih baik,” ujarnya dengan senyum penuh harapan.
Lebih dari sekadar rutinitas bercocok tanam, kegiatan ini adalah simbol eratnya hubungan TNI dengan rakyat. Dari sawah-sawah kecil di pelosok desa, lahirlah keyakinan besar bahwa pangan negeri akan tetap terjaga. Babinsa bukan hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga ikut menumbuhkan harapan bahwa kedaulatan pangan Indonesia tak akan pernah surut.(ACZ)