Demi Demokrasi Beradab, Tokoh Jabar Abah Anton Serukan Persatuan Bangsa

Demi Demokrasi Beradab, Tokoh Jabar Abah Anton Serukan Persatuan Bangsa
Tokoh Jabar Abah Anton (ketiga dari kanan) menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat lintas sektor di kediamannya, Jalan Parakan Asri No. 8, Kota Bandung, pada Minggu (31/8/2025).(Foto: istimewa)

BANDUNG, SUDUTPANDANG.ID –Memanasnya situasi politik nasional mendorong tokoh Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol (Purn.) Anton Charliyan yang akrab disapa Abah Anton menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat lintas sektor di kediamannya, Jalan Parakan Asri No. 8, Kota Bandung, pada Minggu (31/8/2025).

Dalam forum tersebut, Abah Anton menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa dan menegaskan bahwa demokrasi harus dijalankan secara beradab, tanpa kekerasan, anarkisme, maupun tindakan provokatif yang merugikan masyarakat.

Pertemuan ini dihadiri berbagai tokoh dari latar belakang organisasi, profesi, dan komunitas yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah H. Dian (Ketua MPW Pemuda Pancasila Jabar sekaligus Ketua Partai Hanura), Joni Suherman (Ketua Projo Jabar), Humar Dhani (Ketua GERSUMA dan Koalisi Partai Nonparlemen), Ir. Deden Hidayat atau Wa Deden (Ketua Rumah Bersama Jabar), Dr. Undang Darsa (Akademisi Universitas Padjadjaran), serta sejumlah tokoh budaya, aktivis perempuan, mahasiswa, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.

BACA JUGA  Ketum KONI Pusat Lantik Taufik Hidayat, Targetkan Lampung Masuk 10 Besar PON 2028

Dalam pernyataannya, Abah Anton menegaskan bahwa demokrasi bukanlah ruang untuk menciptakan kekacauan, melainkan wadah untuk menyampaikan aspirasi secara santun dan bermartabat.

Demokrasi harus dijalankan dengan penuh martabat. Aspirasi rakyat adalah hak konstitusional, tetapi kita harus menolak keras aksi yang disertai kekerasan, anarkisme, maupun penjarahan,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatiran atas adanya temuan bom molotov di lapangan, yang diduga kuat menjadi indikasi adanya pihak tertentu yang sengaja memprovokasi kerusuhan. Menurutnya, hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa.

“Kalau bangsa ini rusuh, yang paling dirugikan adalah rakyat kecil. Perekonomian macet, biaya hidup makin berat, dan penderitaan semakin panjang. Demokrasi sejati adalah ruang untuk membangun gagasan, bukan untuk menghancurkan persatuan,” ujar pria yang pernah menjabat Kapolda Jabar itu.

BACA JUGA  Arya Saloka dan Putri Anne Mangkir di Sidang Cerai Perdana

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa, pekerja transportasi daring, dan organisasi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terpancing provokasi yang bisa merugikan bangsa secara luas.

Abah Anton menyampaikan apresiasi kepada para tokoh yang hadir maupun yang berhalangan hadir karena alasan keamanan. Ia berharap, pesan moral yang disampaikan dalam pertemuan ini dapat menjadi pegangan bersama bagi masyarakat Jabar dalam menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa.

“Mari kita jaga negeri ini dengan cara yang beradab. Jangan sampai provokasi memutus ikatan persaudaraan kita sebagai bangsa,” ajaknya.(01)