JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Turnamen sepak bola usia muda Nusantara Open U-16 2025 resmi berakhir dengan kejutan besar. Chonburi FC Academy asal Thailand tampil perkasa dan berhasil keluar sebagai juara usai menaklukkan Dewa United Development dengan skor telak 6-1 pada partai final di Garudayaksa Football Academy, Kabupaten Bekasi, Kamis (4/9/2025).
Sejak menit awal, Chonburi FC langsung menguasai jalannya pertandingan. Mereka unggul cepat melalui gol Thanakris Kaowngam di menit ke-9. Empat menit berselang, Jirayut Namrueangsri menambah keunggulan lewat penyelesaian apik di kotak penalti.
Dominasi tim asal Thailand semakin tak terbendung. Gol ketiga dicetak Thanakrit Phlibai di menit ke-24, disusul sepakan keras jarak jauh dari Songphon Thongart pada menit ke-34. Babak pertama ditutup dengan skor 4-0 untuk Chonburi.
Memasuki babak kedua, Dewa United berusaha bangkit. Mereka mendapat hadiah penalti pada menit ke-55 yang sukses dieksekusi Mohammad Ridwan, memperkecil skor menjadi 1-4. Namun, Chonburi tetap terlalu tangguh. Achirawit Lajomjai menambah gol kelima di menit ke-69, lalu Jirayut kembali mencetak gol keduanya di masa tambahan waktu, menutup laga dengan skor telak 6-1.
Di laga perebutan tempat ketiga sehari sebelumnya (3/9), Persija Development sukses menundukkan Blispi lewat adu penalti. Setelah imbang 4-4 di waktu normal, Macan Kemayoran muda tampil lebih tenang di babak tos-tosan dan menang tipis 5-4.
Nusantara Open U-16 tahun ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya mengundang akademi luar negeri, termasuk Chonburi FC Academy. Kehadiran tim muda asal Thailand terbukti memberikan warna baru sekaligus meningkatkan kualitas kompetisi.
Menurut panitia, turnamen ini bertujuan mempertemukan talenta muda dari berbagai daerah dan menghadirkan pengalaman bermain di level lebih tinggi. Selain itu, Nusantara Open juga menjadi ajang pencarian bakat potensial yang bisa berkembang ke jenjang profesional.
Kemenangan telak Chonburi menjadi bukti bahwa pembinaan usia muda yang terstruktur mampu melahirkan generasi pesepak bola berkelas internasional. Di sisi lain, perjalanan Dewa United hingga final juga mendapat apresiasi, karena menunjukkan daya saing akademi sepak bola Indonesia.
Sementara itu, keberhasilan Persija Development meraih peringkat ketiga menjadi sinyal positif bahwa program pembinaan di Tanah Air mampu bersaing dengan klub akademi luar negeri.(PR/04)