“Moderasi Beragama Bagi Guru dan Santri, adalah salah satu solusi tepat bagi Bangsa Indonesia yang memiliki keragaman Etnis, Budaya dan Agama”.
Jakarta, Sudutpandang.id – Demikian disampaikan oleh DR. SYafi’i, M.Ag, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi, Manajemen Kepemimpinan dan Moderasi Beragama (MKMB), Kementerian Agama Republik Indonesia, di Kantor yang beralamat di Jalan Haji Juanda No. 37, Ciputat, usai menerima Silaturahmi PGSI, kepada sejumlah awak media, Rabu (10/9/2025).
Kehadiran Ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak Jawa Tengah, Noor Salim dan Rifa’i selaku dewan penasehat, diterima langsung oleh Kapus, Syafi’i dan stafnya.
Agama Islam, lanjut Syafi’i, menekankan pada cinta damai dan keseimbangan, juga kelembutan. “Sebaliknya Islam tidak mengajarkan ekstremisme atau Tatharruf,” pungkas Syafi’i.
Menanggapi atas arahan Kapusbangkom MKMB, Noor Salim menyampaikan kesediaannya untuk menunjuk para kepala Madrasah dan Kepala Sekolah, guna mengikuti Pelatihan di Balai Diklat Jawa Tengah yang diharapkan dapat terlaksana sebelum akhir tahun ini.
“Terimakasih atas arahan Mas Kapus Bangkom MKMB, Insya Allah PGSI selalu siap mendukung program Kemenag RI, dengan menyiapkan para Kepsek dan Kamad, guna dilatih dan Menjadi Agen Moderasi Beragama, di Balai Diklat Propinsi Jawa Tengah, saya berharap pada bulan akhir tahun ini,” tutup Salim.
Senada, disampaikan oleh Rifai bahwa, Moderasi Beragama dapat menangkal radikal dengan menguatkan jati diri umat Islam melalui para Guru sebagai Agen Moderasi Beragama, karena di PGSI ada guru beragam jenjang, mulai RA, TK, SD, MTs, SMP, MTs, MA, SMK, SMA, PKBM hingga Pondok Pesantren, pungkas Rifai, pria asal Kota Wali Demak ini. (Red).