Menpora dan NOC Indonesia Konsolidasi Jelang 3 Multievent

Noc Indonesia
Menpora dan NOC Indonesia Konsolidasi Jelang 3 Multievent (Foto: SP)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat koordinasi perdana untuk menyatukan langkah strategis jelang tiga multievent olahraga internasional akhir tahun 2025.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menekankan pentingnya sinergi pemerintah, NOC, dan induk cabang olahraga agar Tim Indonesia memiliki persiapan yang solid, baik dari sisi teknis maupun pendanaan.

Tiga turnamen besar yang akan diikuti atlet Merah Putih adalah Asian Youth Games 2025 di Manama, Bahrain (22-31 Oktober), Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 di Riyadh, Arab Saudi (7-21 November) dan SEA Games 2025 di Thailand (7-19 Desember).

Menpora Erick Thohir menegaskan, koordinasi sejak awal sangat penting mengingat SEA Games Thailand diprediksi menjadi ajang paling berat. Pasalnya, tuan rumah mengurangi 41 nomor pertandingan yang sebelumnya menyumbang banyak emas untuk Indonesia di SEA Games Kamboja 2023.

BACA JUGA  Libur Imlek, Pengguna Transportasi Diimbau Lakukan Swab Antigen

“Kalau blueprint Kemenpora dan NOC berbeda, yang dikorbankan adalah atlet dan pelatih. Karena itu kita harus menyatukan langkah sejak dini,” tegas Erick.

Pengurangan nomor pertandingan di SEA Games Thailand berpotensi membuat Indonesia kehilangan hingga 41 medali emas. Beberapa cabang yang terdampak adalah wushu, balap sepeda, e-sport, gulat, dan senam artistik.

Namun, peluang baru juga terbuka dengan tambahan 32 medali emas dari cabang olahraga seperti rowing, kano, panahan, menembak, woodball, dan panjat tebing.

Selain teknis, isu pendanaan atlet menjadi fokus utama. Erick mengungkapkan, kebutuhan anggaran ideal untuk tiga event internasional mencapai Rp45-65 miliar, namun saat ini baru tersedia sekitar Rp10 miliar.

BACA JUGA  Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra M Taufik Berpulang

“Dengan dana yang ada, maksimal hanya 120 atlet yang bisa diberangkatkan. Padahal sebelumnya kita biasa mengirim 900 atlet. Saya akan terus berkomunikasi dengan Menteri Keuangan agar ada fleksibilitas,” ujar Erick.

Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa kepastian anggaran sangat krusial sebelum bicara target medali.

“Kalau hanya Rp10 miliar, tentu effort-nya berat. Ini tanggung jawab bersama semua stakeholder, bukan hanya Menpora atau NOC,” kata Okto.

Rapat koordinasi ini menjadi titik awal konsolidasi antara Kemenpora, NOC Indonesia, dan cabang olahraga. Ke depan, akan digelar pertemuan teknis lanjutan untuk merumuskan roadmap satu arah.

Dengan waktu kurang dari dua bulan menuju Asian Youth Games Bahrain, pemerintah menargetkan seluruh persiapan teknis, logistik, dan anggaran bisa segera diselesaikan.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Asistensi Kasus Penganiayaan di Jakarta Selatan

“Ini baru langkah awal. Dengan kerja sama semua pihak, tradisi prestasi Tim Indonesia di multievent internasional tetap bisa kita jaga,” pungkas Erick Thohir.(PR/04)