InJourney Hadirkan KEK Sanur, Destinasi Wisata Kesehatan Internasional Pertama di Indonesia

InJourney Hadirkan KEK Sanur, Destinasi Wisata Kesehatan Internasional Pertama di Indonesia
Foto:Dok. InJourney

BALI, SUDUTPANDANG.ID – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melalui anak usahanya InJourney Hospitality, menghadirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan terintegrasi berstandar internasional pertama di Indonesia.

KEK Kesehatan Sanur diresmikan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada 25 Juni 2025. Proyek ini disebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di sektor pariwisata kesehatan internasional.

“KEK Sanur menetapkan tolok ukur nasional yang baru, memperkuat kedaulatan kesehatan, mengurangi ketergantungan pada pengobatan di luar negeri, dan menanamkan kebanggaan nasional di panggung global,” ujar Maya Watono, Direktur Utama InJourney dalam keterangan pers, Jumat (26/9/2025).

Sebagai KEK Kesehatan pertama di Indonesia, The Sanur dikembangkan sebagai proyek strategis nasional yang dirancang menjadi ekosistem terpadu. Kawasan ini menggabungkan layanan medis berkelas dunia, fasilitas wellness modern, dan pengalaman penyembuhan holistik yang berakar pada kekayaan alam serta budaya Bali.

Dengan luas mencapai 41,26 hektare, kawasan ini dilengkapi fasilitas kesehatan terintegrasi, termasuk Bali International Hospital, berkapasitas hingga 240.000 pasien. Klinik-klinik internasional dengan Center of Excellence (CONGO): Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, Orthopedics, serta layanan stem cell, aesthetic surgery, fertility treatment, geriatrics, dan lainnya

BACA JUGA  Karya Warga Binaan 'Unjuk Gigi' dalam Pameran HUT ke-820 Bangli

Kemudian kinik internasional seperti Alster Lake Clinic dari Jerman, yang fokus pada terapi sel dan healthy aging

Dampak Ekonomi dan Target Jangka Panjang

Industri pariwisata kesehatan di Asia Tenggara diperkirakan bernilai hingga Rp800 triliun per tahun, dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 12%. The Sanur ditargetkan dapat menarik 4 – 8% masyarakat Indonesia yang sebelumnya berobat ke luar negeri untuk beralih ke dalam negeri.

Dampak ekonomi yang diperkirakan dapat menekan capital outflow hingga Rp86 triliun, menambah devisa sebesar Rp19 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18.375 orang

Pada tahun 2030, KEK Sanur diproyeksikan melayani hingga 240.000 pasien, menghasilkan devisa senilai Rp631 miliar, dan meningkat menjadi Rp19,6 triliun pada 2045.

Sinergi dengan UMKM dan Komunitas Lokal

InJourney Hospitality bekerja sama dengan UMKM lokal guna memastikan manfaat ekonomi dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar.

BACA JUGA  Waspada PMK Gelombang Dua, Vaksinasi Ternak di Lumajang Dipercepat

Selama pembangunan The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, UMKM diberikan ruang khusus untuk memamerkan dan menjual produk, serta mendapat dukungan berupa kurasi produk, pelatihan serta pengembangan kualitas dan akses pasar.

Sentra UMKM “Natah Antakara” di KEK Sanur menjadi perwujudan nyata sinergi ini. Berlokasi di lahan seluas 973 meter persegi, pusat ini terdiri dari 49 kios bergaya arsitektur Bali yang menjadi etalase produk budaya lokal untuk wisatawan.

Perpaduan Modernitas dan Tradisi

KEK Sanur memadukan desain modern dan nilai tradisional Bali. Misalnya, fasilitas seperti Bali Beach Hotel dan The Meru Sanur mengadopsi desain arsitektur khas Bali namun dilengkapi teknologi mutakhir.

Pendekatan holistik juga diwujudkan melalui kehadiran Ethnobotanical Garden seluas 4,9 hektare, yang mengintegrasikan kearifan lokal tentang tanaman obat dengan riset medis modern.

“KEK Sanur adalah quantum leap bagi industri pariwisata dan kesehatan Indonesia. Harapannya, KEK ini menjadi pusat medical, health, and wellness tourism terbaik di Asia,” tutur Maya Watono.

BACA JUGA  Kemnaker Wajibkan Seluruh Kepala Daerah Terapkan UU Cipta Kerja dalam UMP 2022

Fasilitas Pendukung Terintegrasi

Selain fasilitas kesehatan, KEK Sanur juga dilengkapi hotel bintang 5: The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel (10 lantai, 274 kamar). Convention Center: berkapasitas 5.000 orang. Ethnobotanical Garden: sebagai paru-paru kawasan. Infrastruktur dasar: ground water tank, waste treatment plant, TPS, power house. Command Center, area komersial, serta ruang UMKM

KEK Kesehatan Sanur bukan hanya memperkuat sektor pariwisata dan kesehatan, tetapi juga menghadirkan transformasi ekonomi yang inklusif, modern, dan berakar pada budaya lokal. Proyek ini menjadi simbol kesiapan Indonesia menyambut masa depan industri kesehatan dan pariwisata kelas dunia.(One/01)