JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Lalu Azmil Azizul Muttaqin, mahasiswa Jurusan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, meraih juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam rangka Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025.
Dalam siaran pers Ketua BSP 2025, Nurhadis, di Jakarta, Selasa (2/12), disebutkan bahwa kompetisi tersebut diselenggarakan melalui kerja sama Panitia BSP 2025 dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia.
Karya tulis Lalu Azmil berjudul “Arkeopolitik dan Klaim Ideologis Zionis”, sementara juara kedua diraih Yesrun Eka Setyobudi, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Jember, dengan karya “Dolus Specialist dan Anatomi Nakba”.
Juara ketiga diraih Nanda Uliya dari Jurusan Psikologi Universitas Malikussaleh melalui karya “Dampak Ideologi Zionis terhadap Kesehatan Mental Anak-anak Palestina”.
Nurhadis menjelaskan bahwa penyelenggaraan lomba ini merupakan bagian dari rangkaian BSP 2025, yang bertujuan meningkatkan literasi, kepedulian, dan kontribusi intelektual generasi muda Indonesia terhadap isu Palestina. Kompetisi ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari tokoh berpengalaman dan kredibel.
Dewan juri tersebut terdiri dari Prof. Sudarnoto Abdul Hakim (akademisi, penulis, dan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional), Zuhairi Misrawi (penulis dan Duta Besar RI untuk Tunisia), Ustaz Ali Farkhan Tsani (wartawan senior Kantor Berita MINA), dan Aat Surya Safaat (wartawan senior sekaligus Direktur Uji Kompetensi Wartawan PWI Pusat).
Kompetisi KTI tahun ini diikuti 17 peserta PPI dari berbagai negara, yakni Indonesia (10 peserta), PPI Mesir (4 peserta), PPI Madinah Arab Saudi (1 peserta), PPI Turki (1 peserta), dan PPI Tunisia (1 peserta). Para peserta berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam, mencerminkan antusiasme pelajar Indonesia dalam menyuarakan dukungan akademik terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Panitia BSP 2025 bersama Aqsa Working Group (AWG) mengapresiasi kontribusi seluruh peserta yang telah menyampaikan gagasan dan analisis ilmiah mengenai isu penjajahan dan kemanusiaan di Palestina.
Menurut Nurhadis, karya-karya yang masuk tidak hanya menunjukkan kedalaman riset, tetapi juga komitmen intelektual pelajar Indonesia dalam mendukung perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
“Hasil kompetisi ini diharapkan menjadi pemantik lahirnya lebih banyak kajian ilmiah dan penelitian akademik yang dapat memperkuat advokasi global terhadap keadilan bagi rakyat Palestina,” ujar Nurhadis.(PR/01)







