Bali  

Puluhan Orang Korban Penipuan Geruduk Mapolda Bali 

Polda Bali
Sekelompok orang yang mengaku tertipu perusahaan investasi mendatangi Ditreskrimum Polda Bali, Rabu (20/7/2022)/Foto:One SP

DENPASAR|SUDUTPANDANG.ID – Puluhan orang yang mengaku tertipu oleh PT Dana Oil Konsorsium (DOK), menggeruduk Gedung Ditreskrimum Polda Bali, Rabu (20/7/2022).

Menurut Ari, salah seorang yang mendatangi Mapolda Bali, kedatangannya sekaligus untuk melaporkan NTY alias M3, pihak merekrutnya sebagai nasabah di perusahaan trading tersebut. Ia akan dilaporkan terkait dugaan penipuan dan penggelapan.

“Kami merasa tertipu dengan PT DOK, karena kami semua sudah 1 tahun lebih belum mendapatkan royalti yang seperti dijanjikan PT Dok,” ungkap Ari kepada Sudutpandang.id.di Mapolda Bali, Rabu (20/7/2022).

Didatangi puluhan orang yang mengaku tertipu oleh PT DOK. Dana Oil Konsorsium,

Ia mengungkapkan, perusahaan yang bergerak di bidang trading itu mengumpulkan atau menampung investasi dari masyarakat. Perusahaan menjanjikan kepada investor atau nasabah mendapatkan royalti 2 sampai dengan 3 persen per minggu dari nilai investasi . Namun satu tahun belakangan ini PT DOK yang dikomandoi oleh NTY diduga telah menggelapkan uang nasabah yang direkrutnya.

“Kami yang merupakan nasabah PT DOK, hari ini akan melakukan pelaporan khusus ke pihak kepolisian dalam hal ini Direktorat Kriminal Umum, yang akan diwakili oleh 3 orang saja dengan dikuasakan kepada pak Akbar, yang juga merupakan salah satu korban PT DOK,” sebutnya.

Ia menyebut langkah hukum ditempuh lantaran selama ini tidak ada inisiatif baik dari perusahaan tersebut untuk melakukan tanggung jawabnya terhadap pihaknya sebagai nasabah.

“Kami sudah berupaya untuk musyawarah tapi pihak PT DOK, tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan, bahkan selalu menghindar dari kami, untuk itu kami selaku korban merasa penting untuk membawa masalah ini ke pihak kepolisian” tegas Ari.

Ia juga mengaku yang menjadi korban mencapai ribuan orang dengan kerugian berkisar Rp300 miliar lebih. Namun hingga kini tidak ada kejelasan.

“Kami selaku korban berharap pihak kepolisian bisa menerima kami dengan menindaklanjuti pelaporan yang akan kami lakukan hari ini,” harapnya.(One)

Tinggalkan Balasan