Alexius Tantrajaya: Jangan Biarkan Oknum Jaksa Cemari Prestasi Kejagung

Alexius Tantrajaya
Alexius Tantrajaya, S.H., M.Hum.(Foto: Dok.Pribadi)

“Prestasi besar seperti ini harus dijaga. Jangan biarkan satu-dua oknum merusak perjuangan panjang mewujudkan hukum yang berkeadilan dan pemerintahan yang bersih.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Praktisi hukum senior Alexius Tantrajaya angkat bicara mengenai keberhasilan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pemberantasan korupsi di berbagai sektor strategis. Ia mengapresiasi capaian signifikan Kejagung di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST. Burhanuddin, namun sekaligus mengingatkan agar prestasi tersebut tidak rusak akibat ulah segelintir oknum jaksa.

“Kerja keras Kejagung selama ini harus kita apresiasi. Tapi jangan biarkan segelintir oknum jaksa nakal mencemari seluruh institusi. Penindakan terhadap mereka harus tegas, tanpa kompromi,” ujar Alexius Tantrajaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/6).

Alexius Tantrajaya menyoroti banyaknya kasus besar yang berhasil ditangani Kejagung, mulai dari kasus di PT Krakatau Steel, PT Asabri, PT Jiwasraya, PT Timah, PT Wilmar, hingga kasus terbaru seperti korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek dan skandal kredit bermasalah di PT Sritex.

BACA JUGA  Purnawirawan TNI, Dirut dan Produser Video Jadi Saksi Sidang Haris-Fatia

“Ini pencapaian luar biasa. Kejaksaan menunjukkan keberanian, independensi, dan komitmen dalam membongkar korupsi kelas kakap yang sebelumnya nyaris tak tersentuh,” ungkapnya.

Namun, di tengah prestasi tersebut, Alexius menyampaikan keprihatinannya terhadap munculnya oknum di internal kejaksaan yang justru diduga terlibat dalam pelanggaran hukum. Salah satu kasus yang disorot adalah keterlibatan mantan Jaksa AZA dalam perkara dugaan manipulasi barang bukti senilai Rp11,7 miliar dari kasus investasi bodong Robot Trading.

“Kasus seperti ini sangat berbahaya. Bukan hanya soal kerugian negara, tapi juga menyangkut kepercayaan publik. Kalau aparat penegak hukum ikut bermain kotor, rusaklah seluruh sistem,” tegas Alexius.

Sanksi Maksimal

Ia menyerukan agar Kejagung dan seluruh pemangku kebijakan penegakan hukum tidak ragu memberikan sanksi maksimal kepada aparat yang menyalahgunakan wewenang. Pemecatan dan hukuman berat harus diterapkan untuk memberikan efek jera.

BACA JUGA  Empat Tersangka Korupsi Pengadaan Satelit Kemenhan Dibui

“Kalau terbukti bersalah, jangan hanya dipindah atau dimutasi. Pecat dan adili. Ini penting untuk menjaga wibawa lembaga dan perlindungan bagi jaksa-jaksa lain yang berintegritas,” kata Alexius.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keberhasilan Korps Adhyaksa dalam menegakkan hukum juga tak lepas dari dukungan Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran yang memberikan atensi serius terhadap pemberantasan KKN.

Salah satunya, melalui langkah pengamanan ekstra oleh TNI di seluruh kantor kejaksaan, sebagai bentuk dukungan terhadap independensi penegak hukum.

“Kita melihat sinyal positif dari pemerintah yang memberi perlindungan terhadap jaksa-jaksa yang sedang berjuang. Tapi perlindungan itu jangan disalahgunakan oleh oknum internal. Integritas itu harga mati,” tutur advokat senior itu.

BACA JUGA  Jaksa Agung: Korupsi Ancaman Serius Stabilitas Sosial, Politik dan Ekonomi Negara

Alexius berharap Kejagung tetap konsisten dan tak tergoyahkan oleh tekanan apapun, serta terus membersihkan diri dari dalam.

“Prestasi besar seperti ini harus dijaga. Jangan biarkan satu-dua oknum merusak perjuangan panjang mewujudkan hukum yang berkeadilan dan pemerintahan yang bersih. Hanya dengan begitu, kewibawaan negara akan tetap tegak dan bendera merah putih berkibar dengan terhormat di seluruh Nusantara,” pungkasnya.(01)