JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ajang Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) yang menjadi agenda tahunan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 2023 mengusung tema “Merawat Kebangsaan dan Demokrasi”.
Ketua Panitia Tetap AJA 2023-2024, Rita Sri Hastuti melalui taklimat media yang diakses di Jakarta, Sabtu (7/10/2023) menjelaskan dalam kegiatan itu disiapkan hadiah uang tunai dengan total Rp245 juta dengan tujuh (7) kategori.
Kategori dimaksud yakni:Adinegoro 2023
1.Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk media cetak (AA1)
2.Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk media siber (AA2)
3.Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk media televisi (AA3)
4.Liputan Berkedalaman (indepth reporting) untuk media radio (AA4)
5.Karya Foto Jurnalistik untuk Media Cetak dan Media Siber (AA5)
6.Karya Karikatur Opini untuk Media Cetak dan Media Siber (AA6)
7.Karya Jurnalistik Video Media Sosial (AA7)
Ia menjelaskan panitia menekankan karya indepth reporting atau liputan berkedalaman, baik media cetak, media siber, media televisi, media radio, maupun video media sosial, tidak bersambung/tidak berseri.
Para peserta dinilai berdasarkan karya-karya yang sudah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan di media cetak, media siber, media televisi, media radio, atau media video media sosial periode 1 Desember 2022 hingga 30 November 2023, di mana batas waktu pengiriman naskah, tanggal 30 November 2023, pukul 23.59 WIB.
Naskah dikirim ke https://s.id/ADINEGORO2023
Penjurian berlangsung pada bulan Desember dengan dewan juri terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.
Utuk pemenang untuk setiap kategori akan mendapatkan hadiah sebesar Rp35 juta, yang artinya terdapat kenaikan dari hadiah tahun lalu yang sebesar Rp30 juta.
“Semoga kenaikan hadiah ini dapat menjadi daya tarik banyak wartawan Indonesia untuk memgirimkan karyanya sebagai peserta Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme.
“Sebagaimana anugerah olahraga dan anugerah kebudayaan,“ katanya.
Ia menambahkan tema “Merawat Semangat Kebangsaan dan Demokrasi” diangkat dari kutipan Adinegoro pada 1953.
Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia.
“Tulisan-tulisan Adinegoro, yang beredar pada era 1950-an, banyak menekankan pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi. Sebuah tema yang tetap relevan dengan persoalan bangsa hingga sekarang,” kata Hendry Ch Bangun. (02)
