Apri/Fadia Terus Tebar Ancaman, Ana/Tiwi Terhenti di Babak 16 Besar

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto: Tim Humas dan Media PP PBSI)

KUALALUMPUR, SUDUTPANDANG.ID – Ganda putri Indonesia sisakan dua wakilnya pada babak perempatfinal Malaysia Open 2022 yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Jumat (1/7/22) besok. Kedua wakil tersebut, yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani.

Apri/Fadia terus menebar ancaman usai menaklukkan unggulan enam asal Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida di babak 16 besar, Kamis (30/6/22). Apri/Fadia menang straight game 21-16, 21-15. Kemenangan itu sangat berarti bagi Apri/Fadia karena menjadi modal penting untuk menghadapi lawan berat lainnya di perempatfinal. Selanjutnya, Apri/Fadia akan menghadapi unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Kemenkumham Bali

Sebagai seorang senior, Apri pun tidak lelah terus berpesan kepada Fadia untuk tidak berhenti belajar karena perjalanan pasangan ini baru dimulai. “Saya selalu berpesan pada Fadia, jangan mengubah mind set. Sejauh-jauhnya kita melangkah sampai hari ini, kita belum apa-apa. Masih banyak yang harus kita pelajari dan harus selalu punya hati untuk belajar. Tahu tanggung jawab di dalam dan luar lapangan,” pesan Apri.

BACA JUGA  Kabar Duka dari Tanah Samba, Sang Legenda Tutup Usia
Pasamgan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. (Foto: Tim Humas dan Media PP PBSI)

Selain Apri/Fadia, kemenangan juga diraih Ribka/Febby menang atas pasangan gado-gado India/Amerika Serikat, Srivedya Gurazada/Ishika Jaiswal dengan skor 21-12, 21-8. Sayang, sukses mereka tidak diikuti Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang harus terhenti di babak 16 besar. Pasangan nomor 68 dunia ini takluk lewat pertarungan sengit 91 menit dari Du Yue/Li Wen Mei (China), 21-19, 16-21, 21-23.

“Hari ini kami sudah bermain maksimal, seluruh kemampuan sudah dikerahkan tapi memang mungkin belum rezeki,” kata Febriana yang akrab disapa Ana. “Di poin-poin akhir kami terlalu nafsu tapi malah jadi bumerang buat diri sendiri. Terlalu pengen mematikan bola malah mati sendiri,” timpal Amalia alias Tiwi.

BACA JUGA  Indonesia Sisakan Dua Wakil Ganda Putri di Babak 16 Besar

Walau kalah, Ana/Tiwi mengaku mendapat pengalaman penting. Mereka juga bersyukur permainannya terus membaik. “Kami dapat pengalaman penting hari ini. Dari sisi mental dan daya juangnya tidak boleh mudah menyerah, selama belum gim masih ada kesempatan. Tidak ada yang tidak mungkin,” ujar Ana. “Tapi di luar itu, kami merasa penampilan kami terus membaik dan meningkat,” pungkas Tiwi. (red)

Tinggalkan Balasan