Tri Indroyono

AS dan China Bersaing Bangun Infrastruktur di Bulan

NASA
Render yang menggambarkan infrastruktur ILRS China-Rusia di bulan. Gambar: CNSA/Roscosmos

SUDUTPANDANG.ID – Amerika Serikat dan China bersaing mendapatkan pangkalan permanen di Bulan, membangun infrastruktur di mana manusia dapat bertahan hidup di luar planet.

Administrator NASA Bill Nelson menganggap Tiongkok sebagai lawan yang paling mampu dalam melakukan pendaratan di Bulan pada akhir dekade ini.

Kemenkumham Bali

Pada Januari lalu, Nelson mengatakan dia yakin “perlombaan” dengan China membangun kehidupan di Bulan akan mereka menangkan dengan rencana yang sudah dirancang oleh NASA.

Bos NASA mengumumkan bahwa badan antariksa tersebut sekarang menargetkan September 2026 untuk misi Artemis III, penugasan manusia pertama di Bulan sejak Apollo 17.

“Saya tidak punya kekhawatiran bahwa Tiongkok akan menyerang sebelum kita,” kata Nelson, dikutip dari The Sun, Kamis (29/2/2024).

BACA JUGA  Kemenparekraf Sukses Promosikan Wonderful Indonesia di China

“Saya pikir Tiongkok mempunyai rencana yang sangat agresif. Saya pikir mereka ingin mendarat sebelum kita, karena hal itu mungkin akan memberi mereka kudeta,” imbuhnya.

Saat ini, Tiongkok berencana untuk mendirikan Pangkalan Penelitian Bulan Internasional (ILRS) paling lambat pada tahun 2028. Negara itu bersikeras bahwa niat mereka adalah mengumpulkan sampel dan melakukan eksplorasi ilmiah, meskipun ada kecurigaan dari NASA.

Pertarungan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok telah memicu persaingan di luar angkasa seperti yang terjadi tahun 60-an.
(cnbc/06)