Berita  

Aturan Baru PPKM Level 2 Mulai 4-7 Januari 2022

(Foto:dok.Ant)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level di Jawa-Bali selama dua pekan terhitung 4-17 Januari 2022.

Sebanyak empat provinsi menerapkan PPKM level 2 di seluruh kabupaten/kota yaitu DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, dan Bali. Sementara di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, PPKM level 2 hanya diterapkan di beberapa kota/kabupaten tertentu.

Kemenkumham Bali

Penerapan PPKM Level 2 hanya dilakukan di kabupaten/kota yang mencatatkan capaian vaksinasi Covid-19 dosis satu minimal 50 persen untuk kategori umum, dan 40 persen untuk kategori lansia.

Berikut aturan lengkap PPKM Level 2, termasuk di DKI Jakarta menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 01 tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, Level 1 Covid-19 di Jawa-Bali.

Kegiatan Belajar Mengajar

Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui PTM atau PJJ, disesuaikan dengan Keputusan Bersama 4 Menteri yakni Mendikbudristek, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri.
Berdasarkan SKB 4 Menteri tersebut, seluruh kegiatan pendidikan di level 1 dan 2 melaksanakan PTM 100 persen.

Kegiatan Perkantoran

Pelaksanaan kegiatan pada sektor non-esensial dilakukan 50 persen WFO bagi pegawai sudah vaksin dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

BACA JUGA  Sudinhub Jakbar Imbau Pemudik Tidak Gunakan Terminal Bayangan

Pelaksanaan kegiatan esensial di sektor keuangan dan pasar modal, dapat beroperasi 75 persen yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Sementara untuk tenaga pelayanan administrasi perkantoran bisa melaksanakan 50 persen WFO.

Kegiatan Perhotelan

Kegiatan perhotelan nonkarantina maksimal kapasitas pengunjung 50 persen dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining.

Fasilitas ruang kebugaran, meeting room, ruang pertemuan, ballroom, diizinkan dibuka maksimal kapasitas 50 persen serta tidak dibolehkan prasmanan.

Kegiatan Perbelanjaan

Supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai dengan pukul 21.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen. Supermarket dan hypermarket wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Sementara pasar rakyat yang menjual barang non-kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75 persen dan jam operasional sampai pukul 18.00 waktu setempat.

Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat sampai dengan Pukul 21.00 waktu setempat.

BACA JUGA  Hidup Semakin Serba Digital, Minat Kuliah di Fakultas Sains dan Teknologi Meningkat

Kegiatan di Mal, Restoran dan Bioskop

Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 50 persen sampai dengan pukul 21.00 waktu setempat. Tempat bermain anak diizinkan dibuka dengan syarat mencatatkan nomor orang tua untuk keperluan tracing.

Kemudian untuk restoran, rumah makan, kafe, dengan lokasi yang berada di dalam gedung/toko, atau area pusat perbelanjaan diizinkan buka dan menyajikan makan di tempat (dine in) dengan protokol kesehatan sampai pukul 21.00 waktu setempat, kapasitas maksimal 50 persen, dan waktu makan 60 menit.

Sementara bioskop diizinkan dibuka dengan protokol kesehatan ketat, kapasitas maksimal 70 persen, dan diperbolehkan untuk anak usia 12 tahun. Restoran atau kafe di dalam area bioskop diizinkan menerima makan di tempat dengan kapasitas 50 persen.

Tempat Ibadah dan Fasilitas Umum
Tempat ibadah yakni Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah maksimal 75 persen kapasitas dengan menerapkan protokol kesehatan.

Fasilitas umum area publik diizinkan dibuka dengan kapasitas maksimal 25 persen dengan protokol kesehatan, diperbolehkan untuk anak usia 12 tahun, menerapkan protokol kesehatan, serta menerapkan ganjil-genap di sepanjang jalan menuju dan dari lokasi tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 sampai Minggu pukul 18.00 waktu setempat.
Pemerintah juga membuka kegiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan dibuka maksimal kapasitas 50 persen dengan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGA  Dukcapil Targetkan 150 Disabilitas Dapat Layanan KTP-E Pada 2023

Acara Pernikahan
Pelaksanaan resepsi pernikahan dapat diadakan dengan maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan dan tidak mengadakan makan di tempat.

Transportasi UmumTransportasi umum, angkutan massal, taksi online, kendaraan sewa/rental, dan pesawat dibolehkan dengan kapasitas maksimal 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.

 

Tinggalkan Balasan