Banjir Bandang Surut, Warga Terpaksa Bersih-bersih Pakai Air Selokan

SEMARANG, SUDUTPANDANG.ID – Banjir bandang setinggi dua meter yang melanda Perumahan Dinar Indah, RT 06/26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, sejak akhir tahun lalu hanya menyisakan lumpur.

Bencana banjir bandang yang juga merusak 44 rumah memaksa 147 warga harus mengungsi ketempat yang lebih aman. Terlebih setelah surut tempat tinggal mereka juga dipenuhi lumpur setinggi 10 sentimeter.

Kemenkumham Bali

Tak hanya itu saja, banjir bandang ini juga menewaskan satu warga yang merupakan orang berkebutuhan khusus karena terjebak di dalam rumah saat banjir bandang terjadi.

Setelah banjir surut, Minggu (8/1/2023) siang, sejumlah warga terlihat sibuk membersihkan rumahnya masing-masing. Namun, ada pemandangan yang mengenaskan dimana seorang warga bernama Teguh Haryanto bersama istrinya terpaksa mencuci pakaian di selokan yang terkena lumpur.

BACA JUGA  Dugaan "Fraud" Debitur LPEI Dilaporkan Menteri Keuangan ke Kejagung

Teguh mengatakan seluruh pakaian yang ada di lemari tak luput dari terjangan banjir bandang hingga kotor dipenuhi lumpur. Setelah dibersihkan dari lumpur dengan air selokan, baju-baju itu baru dibawa ke penatu.

Hal ini dilakukannya karena kurangnya pasokan air bersih di Perumahan Dinar Indah. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, tenaga kebersihan Pemkot Semarang hingga para relawan juga memanfaatkan air yang ada di selokan untuk membersihkan jalan-jalan dari sisa lumpur.

Sementara itu, seorang relawan, Fauzan Nur Maulana mengungkapkan, masih cukup banyak lumpur di perumahan itu meski sudah dibersihkan sejak beberapa hari lalu. Upaya pembersihan juga terkendala suplai air bersih.

Pasokan dari Damkar dan PDAM Kota Semarang masih belum cukup memenuhi kebutuhan air bersih di Perumahan Dinar Indah.

BACA JUGA  Jakarta Fair Kemayoran Berlangsung 14 Juni-16 Juli 2023

Sebenarnya, sejumlah warga di Perumahan Dinar Indah ini memiliki sumur yang bisa diambil airnya. Namun karena kondisi listrik hingga kini masih dimatikan, warga belum dapat mengambil dan memanfaatkan air dari sumur.

 

 

Hingga Minggu (8/1/2023) siang ketebalan lumpur masih sekitar 10 sentimeter. Untuk itu, pasokan air bersih masih dibutuhkan untuk membersihkan lumpur.

Diketahui, banjir bandang yang menerjang perumahan Dinar indah RT 1 RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang menyebabkan 44 rumah terdampak. Kondisi rumah yang hancur dan dipenuhi lumpur memaksa 147 warga hingga kini mengungsi.

Dalam peristiwa ini, satu warga yang merupakan orang berkebutuhan khusus tewas karena terjebak di dalam rumah saat banjir bandang terjadi. (06)

Tinggalkan Balasan