MUNICH, SUDUTPANDANG.ID – Pelatih Villarreal Unai Emery mengaku bahwa sejak awal dirinya sudah menduga tim asuhannya itu bisa mendepak Bayern Munchen dan melaju ke semifinal Liga Champions. Tiket semifinal diraih Villarreal usai menyingkirkan Munchen dengan agregat 2-1 pasca bermain 1-1 pada leg kedua babak perempatfinal di Allianz Arena, Rabu (13/4/22) dinihari WIB.
Walhasil, Villarreal kini tinggal menunggu calo lawan di semifinal antara Liverpool atau Benfica yang akan bentrok di Anfield, Kamis (14/4/22) dinihari WIB. Emery mengaku sudah sangat mengenal Villarreal luar-dalam. Tidak heran jika sejak awal ia sudah menduga bakal membawa tim berjuluk Kapal Selam Kuning itu menembus babak semifinal. “Kami membuktikan itu. Sekarang kami di sini (semifinal red),” kata Emery dikutip El Mundo Deportivo, usai laga.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa sukses Kapal Selam Kuning berlabuh di babak semifinal, bukan sebuah kebetulan. “Ya, ini bukan sebuah kebetulan. Kami telah bekerja keras untuk sampai ke sini dan kami sudah menduganya sejak leg pertama. Saya mengenal tim ini dalam keadaan baik atau buruk. Saat periode baik, kami stabil. Tetapi saat periode buruk, kami pelajari setiap kesalahan dan memperbaikinya sampai akhirnya kami menang,” bebernya.
Setelah menang 1-0 pada leg pertama di kandang sendiri, Villarreal sempat kesulitan mengatasi perlawanan Munchen di Allianz Arena. Untungnya, situasi yang sama juga dialami Munchen. Walhasil, skor tanpa gol bertahan hingga turun minum. Munchen akhirnya bisa membuka keunggulan berkat gol Robert Lewandowski (52″). Beruntung, Villarreal berhasil terhindar dari kekalahan berkat gol Samuel Chukwueze, dua menit jelang bubaran.
Villarreal pun melenggang, berkat kemenangan yang mereka raih pada leg pertama. Sebaliknya, bagi Munchen ini kali kedua secara beruntun, mereka gagal melewati babak perempatfinal Liga Champions, sejak menjadi jawara pada edisi 2019/2020. Musim lalu, mereka disingkirkan oleh jawara Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) karena kalah agregat gol tandang. PSG menang 3-2 pada leg pertama di kandang Munchen, sebelum kalah 0-1 pada leg kedua di kandang sendiri.
“Pemicunya ada di leg pertama. Pertandingan itu yang menyebabkan kami tersingkir kali ini. Ketika itu, kami tidak bermain dengan baik. Di leg kedua kali ini, kami sudah bermain bagus. Secara taktik dan intensitas. Penampilan kami merupakan salah satu yang terbaik selama beberapa bulan terakhir. Sayang, hasil akhir tidak sesuai harapan,” kilah pelatih Munchen, Julian Nagelsmann, seperti dikutip laman resmi UEFA. (red)