JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan pemerintah mengambil langkah yang sangat hati-hati agar tidak kena sanksi dari FIFA terkait tragedi Kanjuruhan.
Menpora Amali tak ingin sanksi FIFA 2015 silam kembali terulang karena adanya campur tangan pemerintah ke sepak bola.
“Saya kira FIFA sudah ada ukuran-ukurannya untuk bisa memberi sanksi kepada suatu negara. Saat 2015 lalu kita kena sanksi karena pemerintah dianggap terlalu masuk ke dalam dan mencampuri urusan federasi. Kita tidak mau itu terulang,” kata Menpora Amali dalam wawancara virtual bersama CNN Indonesia, Selasa (11/10).
Dalam tragedi Kanjuruhan ini, Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA. Menurut Menpora Amali, FIFA memiliki pandangan tersendiri dalam kejadian tersebut.
“Pasti FIFA ada penilaian tersendiri. Tentu kita tidak tahu penilaiannya seperti apa. Ada lima poin yang disampaikan FIFA dalam suratnya, sebagaimana yang sama-sama kita tahu. Disamping itu juga mereka menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan,” ujar Menpora Amali.
Disisi lain, Menpora Amali juga menerangkan bahwa stadion-stadion yang sedang digunakan untuk berkompetisi akan di audit.
Menpora Amali bilang hal ini akan berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
“Saya sampaikan ke PUPR untuk memprioritaskan ke stadion yang sedang digunakan untuk kompetisi. Jangan semuanya dulu (bertahap), karena menurut saya akan memakan waktu yang lama. Mungkin dalam beberapa waktu kedepan akan dilakukan peninjauan stadion, terutama (kapasitas) penontonnya banyak,” pungkas Menpora Amali.