BNPB Bergerak Cepat Tangani Bencana di Sumatera dan Aceh

Avatar photo
BNPB Bergerak Cepat Tangani Bencana di Sumatera dan Aceh
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.(Foto: istimewa)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi masyarakat terdampak bencana alam. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), langkah cepat dan terkoordinasi dilakukan untuk menangani banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Sehari setelah bencana terjadi, BNPB telah berada di lokasi terdampak dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan bencana di masing-masing provinsi. Satgas tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNPB dan Sekretaris Utama BNPB dengan melibatkan lebih dari 300 personel sejak awal masa tanggap darurat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sejak awal BNPB memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“BNPB terus mengupayakan percepatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya logistik yang berada dalam klaster logistik di bawah koordinasi BNPB,” ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (18/12).

BACA JUGA  5 Hari Pencarian, Siswi Depok Hanyut di Puncak Ditemukan Meninggal

Dalam pelaksanaan tanggap darurat, BNPB mengoordinasikan percepatan penanganan yang berfokus pada lima aspek utama, yakni pencarian dan pertolongan korban, pemenuhan kebutuhan logistik dasar, pembukaan dan pemulihan akses jalan, pemulihan jaringan komunikasi, serta pemenuhan kebutuhan energi masyarakat, terutama listrik dan bahan bakar minyak (BBM).

Abdul Muhari menambahkan, seluruh sumber daya pemerintah pusat bersama kementerian dan lembaga terus bersinergi menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa penanganan banjir dan longsor di ketiga provinsi tersebut merupakan prioritas nasional.

Secara umum, perkembangan penanganan hingga pekan ketiga pascabencana menunjukkan hasil signifikan. Di Sumatera Barat, proses pemulihan telah mencapai sekitar 70 hingga 80 persen, sementara Sumatera Utara mulai memasuki fase pemulihan awal (early recovery).

BACA JUGA  Diterjang Banjir, Jembatan Semala di Natuna-Kepri Rusak

Adapun di Aceh, BNPB masih memfokuskan upaya tanggap darurat di sejumlah wilayah yang terdampak paling parah, antara lain Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, Pidie, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Prioritas utama saat ini adalah pembukaan akses jalan yang terputus akibat bencana.

“Meskipun terdapat sejumlah titik jalan dan jembatan yang terputus, pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat tetap dilakukan melalui jalur udara. Kondisi ini tidak menghambat pergerakan tim gabungan di lapangan untuk terus melayani masyarakat terdampak,” katanya.

BNPB memastikan percepatan penanganan di seluruh aspek tersebut terus dilakukan secara maksimal agar kehidupan dan penghidupan masyarakat terdampak dapat segera pulih dan kembali normal. (red)