JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghadirkan tampilan baru pada tujuh armada bus sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Tidak sekadar moda transportasi, bus Transjakarta kali ini menjelma menjadi kanvas bergerak yang menampilkan karya kreator lokal.
Program bertajuk ‘Maju dari Aku’ ini merupakan hasil kolaborasi Transjakarta dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, serta Tale X. Melalui inisiatif ini, tujuh intellectual property (IP) lokal ditampilkan dengan desain penuh warna di bagian eksterior bus.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menilai langkah ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan.
“Semangat Maju dari Aku berarti perubahan besar berawal dari langkah kecil setiap individu. Dengan karya kreator lokal, kita ingin mengajak masyarakat untuk bangga sebagai anak bangsa sekaligus memperkenalkan IP Indonesia ke dunia,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
Adapun tujuh IP yang ditampilkan yakni Tenka Street, Beemala, Agus, Starla x Zivana, Miyu, Kembu Club, dan Jakarta JeKaTe. Masing-masing merepresentasikan keberagaman ide, budaya, dan karakter khas Indonesia.
Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menegaskan transportasi publik memiliki potensi besar sebagai medium promosi kreatif.
“Bus Transjakarta bukan hanya sarana mobilitas, tetapi juga platform yang bisa menginspirasi. Dengan melintasi jalan-jalan utama Jakarta, karya kreator lokal akan mendapat perhatian luas, baik dari warga maupun pengunjung internasional,” jelasnya.
Senada, Co-Founder Tale X, Deasy Sutanto, menyebut inisiatif ini sebagai contoh nyata sinergi lintas sektor yang mendukung ekosistem kreatif. “Parade tujuh bus ini menjadi panggung bergerak yang menyuarakan pesan bahwa IP Indonesia siap mendunia,” katanya.
Kampanye Maju dari Aku akan berlangsung selama dua bulan dengan rute strategis melintasi pusat kota, kawasan wisata, hingga titik-titik keramaian di Jakarta. Kehadiran bus berdesain khusus ini diharapkan mampu memperluas jangkauan promosi karya kreator lokal sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya Indonesia.
“Jakarta sebagai kota global adalah etalase budaya yang mempertemukan lokal dengan audiens internasional, dan Transjakarta siap menjadi penghubungnya,” tutup Welfizon.(01)