Opini  

Catatan Hukum OC Kaligis: Kritik untuk Ricky Gerung

Kritik Rocky Gerung
OC Kaligis Kritik Rocky Gerung (Dok.SP)

Saya tidak keberatan dengan cara kritik Rocky Gerung, cuma kali ini saya harus tidak sepakat dengan kata “bajingan dan tolol”.

Jokowi Bajingan dan Tolol

Kemenkumham Bali

Catatan Hukum: Prof. Otto Cornelis Kaligis.

Jakarta, Minggu, 6 Agustus 2023.

1. Saya termasuk orang yang tadinya senang mendengar cara-cara berargumentasi Rocky Gerung.

2. Di saat Rocky Gerung kehilangan kontrol berkata-kata dengan menyebut Presiden Jokowi “bajingan dan tolol”, simpatik saya terhadap Rocky Gerung berkurang.

3. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Rocky, sudah saya lakukan sejak Orde Baru.

4. Di saat itu saya membongkar korupsi oknum penyidik polisi yang hanya mengajukan perkara pencurian sandal ke Pengadilan, sedang kasus besarmenguap di kantong oknum penyidik.

5. Akibatnya kurang lebih 5 tahun saya tidak bisa membela klien di Kepolisian.

6. Hal yang sama saya lakukan terhadap oknum jaksa, hakim yang korup.

7. Semuanya menjadi berita media, termasuk saya membongkar mafia tanah yang terjadi di Badan Pertanahan Nasional.

8. Gara-gara di Orde Reformasi saya sering membongkar korupsi oknum-oknum KPK, saya dijebloskan ke penjara selama kurang lebih 7 tahun untuk suap hakim yang tidak pernah saya lakukan.

9. Di penjara, saya terus mengkritik KPK yang korup melalui buku-buku saya.

10. Bahkan terakhir, karena Menteri Erick Tohir mangkir atas putusan Pengadilan yang in kracht, Putusan Jiwasraya yang memerintahkan Erick Thohir membayar tabungan asuransi saya sebesar kurang lebih 30 miliar rupiah, saya  menulis buku, mencap Erick Thohir, sebagai penjahat kerah putih.

11. Sebagai orang terpelajar, benar mengkritik adalah bahagian demokrasi.

12. Saya tidak keberatan dengan cara kritik Rocky Gerung, cuma kali ini saya harus tidak sepakat dengan kata “bajingan dan tolol”.

13. Saya besar di Makassar. Kalau seandainya si A mengkritik Bapak si B dengan kata-kata “bajingan dan tolol”, mungkin penyelesaiannya bukan melalui laporan polisi, tetapi hinaan itu selesai diujung badik.

14, Menurut saya,ada batas ucapan mengkritik, dengan ucapan beradab bukan dengan ucapan: “bajingan dan tolol”.

15, Lebih dari separuh penduduk Indonesia memilih Jokowi sebagai Presiden anak bangsa.

16. Sifat ketimuran bangsa Indonesia, tidak sampai memfitnah Kepala Negara dengan ucapan tak pantas. Ucapan “bajingan dan tolol”.

17. Di saat Anies Baswedan mengingkari janji gubernurnya untuk memberi rumah 0 persen kepada penduduk miskin DKI, tak seorang pun yang mengvonis Anies Baswedan sebagai gubernur “bajingan dan tolol”.

18. Sama halnya ketika teori banjir Anies Baswedan yang diuraikan dengan ulasan kata-kata teori banjirnya Anies Baswedan.

19. Mudah mengatasi banjir Jakarta menurut Anies Baswedan.

20. Teorinya berbunyi demikian: ”Hujan yang curah dari langit dengan sendirinya turun dan masuk ke tanah, sehingga dengan demikian mudah mengatasi banjir Jakarta, karena banjir hilang ditelan bumi.”

21. Pernyataan tak masuk akal Anies Baswedan, tak ditanggapi oleh lawan-lawan politiknya dengan kata kata fitnah: “Anies Baswedan bajingan dan tolol”.

22. Bahkan proyek mercusuar Anies Baswedan dengan membangun JIS (bukan Jakarta International School sebagaimana lazimnya saya dengar), tetapi Jakarta International Stadion, yang kini harus merambah uang negara, karena adanya perbaikan sesuai standar FIFA,semua biaya tambahan itu, yang memperkaya pemborong pembangunan, dielu-elukan dan menjadi berita hangat tiap hari, mendukung proyek mercu suar Anies, sebagai ganti janji kampanyenya membangun rumah 0 persen.

23. Bahkan pembentukan proyek TGUPP yang biayanya dari APBD, karena pemborosan, langsung dibubarkan oleh Pj. Gubernur pengganti, saudara Heru Budi Hartono.

24. Ketika janji Formula E akan dilaksanakan di sirkuit Monas, lalu gagal, sedang telah dilakukan penebangan pohon di sekitar Monas, siapa yang diuntungkan kalau bukan si penebang pohon?.

25. Biaya tambahan di luar perjanjian pokok sirkuit Formula Eyang sedianya dilangsungkan di Monas, diganti dengan sirkuit Ancol yang menelan biaya tambahan sekitar 60 miliar. Bukankah itu menguntungkan orang lain atau badan, sehingga unsur korupsi Formula E terpenuhi.

26. Lalu bagaimana hitung-hitungan keuntungan Formula E babak pertama, yang hasil perhitungannya belum dilakukan secara transparan?.

27. Sekarang janji Presiden Anies Baswedan adalah menegakkan keadilan.

28. Mungkin di saat jadi Presiden, yang diangkat jadi Ketua KPK adalah Bambang Widjojanto, yang pernah tersandung dugaan kasus p Apakah dengan demikian keadilan bisa ditegakkan?.

29. Sayangnya dugaan pidana Bambang Widjojanto tidak masuk ke Pengadilan, akibat deponeering yang dikeluarkan Jaksa Agung Prasetyo, eks petinggi Partai Nasdem.

30. Walaupun pilihan saya menjelang Pilpres mungkin nanti bukan Anies Baswedan, sebagai orang timur tidak sopan, bila mulai sekarang saya membuat pernyataan bahwa saya tidak memilih Anies Baswedan, karena kurang percaya akan janji-janji kampanye pilpres Anies Baswedan.

31. Pernyataan demikian lebih sopan dari pada memfitnah dengan ucapan Anies Baswedan adalah pengumbar dusta atau Capres bajingan  dan tolol.

32. Pasti bila itu terjadi, saya akan dirajam oleh para pendukung Anies Baswedan.

33. Betul kata Prof. Refly Harun: Kritik adalah obat d Tetapi saya yakin bahwa Prof. Rafly pun dapat membedakan antara kritik dan fitnah.

34. Walaupun ketika Prof. Rafly Harun, berdiam diri di saat orang-orang memfitnah Pak Prof. sebagai seorang tolol dan bajingan, saya yakin pak Prof pun merasa terganggu oleh fitnahan serupa itu.

35. Semoga kita semua di tahun politik ini, menjaga ucapan kita sebagai seorang Timur yang selalu menjaga sopan santun di dalam berkata-kata.(*)

BACA JUGA  Apresiasi Siti Fadilah, OC Kaligis: Kami Tidak Merampok Uang Negara