Oleh: O.C Kaligis
Debat Capres Desember 2023
1. Jumat, 15 Desember 2023. Sebanyak sembilan asisten kantor saya melaju menuju Bandung hendak mencoba kereta cepat dari Stasiun Halim Perdana Kusuma menuju Bandung lewat Stasiun Padalarang.
2. Di ruang tunggu, menunggu untuk berangkat, rata-rata para penumpang berasal dari Indonesia, satu dua berkebangsaan asing.
3. Semua kagum, untuk percobaan perdana, termasuk rombongan kami.
4. 30 menit Halim – Padalarang dengan kecepatan sampai 350 KM per jam menyebabkan tanpa terasa kami telah sudah sampai tujuan.
5. Yang minta foto, karena katanya mereka ngefans sama pengacara O.C Kaligis termasuk ibu-ibu haji bermukena dari Sulawesi Selatan dan rombongan ibu-ibu asal Pontianak, Kalimantan Barat.
6. Ada dialog kecil antara saya dengan salah seorang ibu dari Kalimantan. Mengapa Anies benci bangat sama Kalimantan, sampai sampai kalau menang jadi Presiden, langkah pertama Anies adalah membatalkan Ibu Kota Negara?.
7. Saya tidak menjawab, tetapi sempat merenung.
8. Sekalipun IKN adalah hasil undang-undang yang harus ditaati oleh presiden dan semua pimpinan negara, bisa saja melalui kekuasaan Anies jika terpilih sebagai Presiden, keputusan DPR akan dibatalkan.
9. IKN putusan DPR. membuyarkan keinginan rakyat Kalimantan melalui calon presiden Anies Baswedan, rakyat Kalimantan yang tadinya sempat bangga melihat pulaunya jadi tempat/lokasi Ibu Kota Negara alias IKN digagalkan oleh janji Capres Anies Baswedan.
10. Sebagai Pengacara setelah bebas, saya membela perkara di seluruh pelosok Nusantara, mulai dari Batam sampai Tobelo, menelusuri Kepulauan NTT termasuk Labuan Bajo yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.
11. Luar biasa infrastruktur hasil tangan Presiden Jokowi, sekalipun di era kampanye Capres, Cawapres, tiada detik yang kita dengar tanpa cemooh, fitnah yang dialamatkan ke Presiden Jokowi.
12. Saya sudah terbiasa mendengar fitnahan kata Bajingan, tolol, kepala tak bergizi, lebih bergizi kepala ikan.
13. Semua cercaan itu berasal dari Rocky Gerung yang disambut gembira oleh para pendengarnya.
14. Dan mungkin karena bencinya terhada Jokowi, Rocky Gerung dan keluarganya tidak pernah mau melewati jalan tol. di era Presiden Jokowi.
15. Bahkan Anies Baswedan menggunakan kesempatan kampanye untuk tiada henti-hentinya menuduh Jokowi sebagai “Presiden Koruptor”. Menurut Anies Prabowo identik Jokowi.
16. Saya masih mengingat janji kampanye Anies. Satu: Jangan pilih kafir. Siapa lagi kalau bukan dialamatkan kepada Ahok.
17. Bukti bahwa Anies Baswedan bukan penganut paham pluralisme.
18. Padahal ketika Bapak Pahlawan K.H Agus Salim, salah seorang pendiri Republik Indonesia, ketika mengetahui saudara kandungnya Chalid Salim dipermandikan dari keluarga Islam ke Katolik dengan nama permandian Ignatius Fransiscus Michael Salim. Reaksi Agoes Salim: Untung saudaranya itu sudah mengenal Tuhan. Tidak ada kampanye cercaan terhadap agama lain yang bertentangan dengan Pancasila. Tidak ada slogan di lorong-lorong Jakarta: Jangan Pilih Kafir.
19. Agus Salim benar-benar seorang penganut paham pluralisme, paham Pancasila.
20. Setelah kampanye Jangan pilih kafir, kampanye berikutnya adalah janji Anies kepada penduduk DKI pemberian rumah DP 0 persen, ditambah keyakinan Anies mengatasi banjir Jakarta melalui teori Anies: Curah hujan jatuh dari langit, pasti dengan sendirinya terkubur didalam tanah, sehingga tidak lagi Jakarta mengalami banjir.
21. Mendengar janji rumah DP 0 persen, Jakarta bebas banyir, rakyat terhipnotis, sehingga memilih Anies sebagai Gubernur DKI, melengserkan Ahok.
22. Langkah pertama Anies adalah mengangkat Bambang Widjojanto ex-pimpinan KPK selalu Ketua Bidang Hukum Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Gubernur DKI Jakarta, Pergub Nomor: 16 Tahun 2019.
23. Maksud pengangkatan Bambang Widjojanto selaku pimpinan TGUPP adalah untuk mengamankan dirinya dari sangkaan dugaan korupsi yang mungkin datangnya dari KPK.
24. Anies yang tadinya menolak reklamasi PIK, diam-diam ahirnya memberikan IMB kepada PIK, sehingga pembangunan PIK maju pesat.
25. Lalu bagaimana dengan usaha rumah dDP 0 persen, dan banjir Jakarta?.
26. Hasilnya nihil, bahkan yang tak pernah dijanjikan adalah proyek mercusuar Formula E dan stadion Jakarta International Stadiun (JIS).
27. Untuk Formula E, Anies melakukan studi banding ke luar negeri, yang konon di Qatar, biaya Formula E tidak sampai Rp2,3 triliiun.
28. Yang pasti saat Anies menebang pohon di Monas dan mulai membangun sirkuit Formula E di Monas, tanpa berkonsultasi dengan pemerintah pusat sebagai pihak yang berhak mengelola Monas, Anies melalui tindakannya telah memperkaya/menguntungkan orang lain.
29. Karena gagal Monas, lalu perpindahan ke Ancol yang menyebabkan anggaran Formula E membengkak, bahkan hasil audit penyelenggaraan Formula E, tidak transparan sampai ke masyarakat DKI.
30. Lalu bagaimana dengan proyek mercu suar lapangan sepak bola JIS?.
31. Itupun akhirnya Pj Gubernur Heru Budi Hartono, harus menambah anggaran pembangunan parkir, sesuai dengan rekomendasi FIFA.
32. Reklamasi PIK yang tadinya ditentang, akhirnya disetujui diam-diam oleh Anies Baswedan, entah melalu lobi-lobi dugaan suap, pokoknya semuanya berjalan tak transparan.
33. Termasuk pelaksanaan Formula E, dan JIS yang bukan janji kampanye Anies Baswedan.
34. Apakah bila Anies menelusuri Jalan Tol Lintas Jawa atau Sumatera, atau melihat pembangunan- pembangunan bendungan untuk para petani untuk Indonesia, yang semuanya itu dilakukan Jokowi, pernah berpikir ada Presiden Indonesia bernama Jokowi, pernah benar-benar membangun Indonesia, melalui kerja nyatanya, sementara Anies dengan gaya retorika munafik tetap melemparkan fitnah korupsi kepada Presiden Jokowi?.
35. Bahkan proyek pembangunan hukum melalui TGUPP, yang dipimpin oleh Bambang Widjojanto, tak memperlihatkan hasil nyata, kecuali kesempatan Bambang untuk menangani perkara-perkara yang timbul di internal DKI?.
36. Kini dapat kita saksikan bagaimana lihainya retorika Anies kembali mengumbar janji bila berhasil jadi Presiden.
37. Pasti langkah pertama memproklamirkan penyelidikan sangkaan korupsi Formula E, dihentikan.
38. Pokoknya Gubernur Anies adalah gubernur contoh bebas korupsi.
39. Sebenarnya semua undang-undang pemberantasan korupsi era reformasi cukup memadai.
40. Mulai dari UU KKN, UU Tipikor, UU Nomor 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan, UU KY, Dibentukknya Mahkamah Konstitusi (MK), UU HAM dan Peradilan HAM, Pembentukan Ketua Mahkamah Agung (MA) bidang Pengawasan, Kepolisian, Kejaksaan, pembentukan inspektorat- inspektorat, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan lain-lain.
41. Kesalahannya bukan di undang-undang atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, tetapi kesalahannya terletak pada perbuatan melawan hukum, kejahatan jabatan oknum pelaksana yang bertentangan dengan undang-undang.
42. Saya mengerti kalau capres capres dalam menyampaikan visi misi pemberantasan korupsi menjelaskan hanya di tataran normatif, karena mereka bukan praktisi.
43. Para praktisi seperti misalnya pengacara, dapat melihat langsung bagaimana penanganan kasus pidana penuh dengan korupsi yang mulai dilakukan oleh oknum penyidik, penuntut umum sampai ke oknum hakim.
44. Hanya bila penyalahgunaan kekuasaan itu sampai ke media Kompas, Tempo, Detik.com. maka pembenahan dilakukan secara berkeadilan.
45. Ketika saya sebagai salah seorang wakil Indonesia membahas korupsi sebagai Trans National Organized Crime (TOC) di Wina Austria, peringkat korupsi Indonesia, berada di tingkat paling bawah. Memang tidak mudah menaikkan peringkat tersebut walaupun saya yakin bila kekayaan bumi Indonesa dikelola dengan baik, pasti peringkat tersebut mengalami kemajuan.
46. Kembali ke model kampanye Anies Baswedan. Gayanya sama seperti saat dirinya kampanye sebagai Gubernur DKI. Kampanye penuh dengan gaya munafik dan penuh janji.
47. Penuh janji, penuh visi tanpa dapat menyampaikan misalnya bagaimana meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), atau usaha kecil menengah (UKM). Bagaimana menaikkan income per kapita rakyat Indonesia dan lain-lain.
48. Yang dimajukan Anies Baswedan saat memerintah adalah pengembangan proyek PIK proyeknya pengembang-pengembang para pengusaha ekonomi kuat.
49. Anies lebih berkiblat kepada proyek-proyek hasil reklamasi yang tadinya melalui media ditentang Anies.
50. Semoga para pemilih pada Pilpres 2024 mendatang sadar akan janji janji Anies Baswedan, yang tidak terpenuhi saat kampanye Gubernur DKI, dan merenungkan kembali, apakah janji-janji kampanye capres Anies akan dapat dilaksanakan saat dirinya jadi presiden?.
Jakarta, Senin, 18 Desember 2023
O.C Kaligis
*Penulis O.C Kaligis adalah praktisi hukum, akademisi dan pengamat peduli NKRI