JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Artis Enzy Storia menceritakan kondisi kesehatannya yang sempat divonis penyakit langka Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid Arthritis sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi.
Enzy mengungkap bahwa penyakit ini kemungkinan diturunkan dari sang ayah.Pertama kali divonis penyakit ini usia Enzy masih remaja, sekitar 16 atau 17 tahun. Mendengar vonis berat yang disampaikan oleh dokter, Enzy yang masih belum terlalu dewasa tentu merasa hancur. Ia juga berpikir tidak akan bisa meraih mimpinya karena penyakit tersebut
“Sakit aku tuh kan genetik, mungkin turunan dari papa aku juga. Satu hal yang memang belum ada obatnya tadi bisa diredakan. Ketika aku tahu itu aku punya genetik rheumatoid arthritis ya hancur banget,” jelas Enzy Storia di akun TikTok Falcon Pictures, Kamis (2/3).
Tak dipungkiri Enzy jika kematian selalu menghantuinya.
“Dengan aku divonis sakit aku nggak punya mimpi, dan aku mikir ya kayanya umur gue nggak lama lagi. Dan gue nggak tahu kalau misalnya gue ngga bisa berobat mungkin besok, minggu depan, atau bulan depan gue meninggal,” sambungnya
Ada titik di mana Enzy Storia merasa lelah hingga depresi karena keadaannya. Terlebih saat itu ia juga gagal masuk ke universitas impiannya. Yang ada di pikiran Enzy saat itu, ia ingin mengakhiri semuanya.
“Pas tahu itu (gagal masuk universitas impian) ya sedih banget, hancur banget. Pas lagi kambuh juga cuman ‘yaudah lah, selesai aja, capek’ ada gitunya. Cuman, ya aku di tahap yang udah bisa menertawakan kesedihan gitu loh,” tutur Enzy
Keterbatasan ekonomi yang dimiliki keluarga juga membuat Enzy semakin terpuruk. Pasalnya penyakit ini harus segera diobati, namun keluarga Enzy tak memiliki cukup banyak uang. Tak banyak yang tahu, bahkan saat itu artis 30 tahun ini sempat mengalami pincang hampir 2 tahun
“Salat aja aku duduk, terus pincang hampir 2 tahun minum obat setiap hari sampai 12 butir. Pengobatan juga mahal banget,” jelasnya
Bukan hanya itu, jika kambuh, penyakit ini juga kadang menyerang mata hingga gigi Enzy. Sampai pada satu titik, Enzy Storia merasa tidak ada yang bisa dilakukannya selain berdoa dan berusaha. Setelahnya ia hanya bisa pasrah dengan keputusan Tuhan atas dirinya.
“Jadi aku mencoba untuk menjalani hidup semaksimal mungkin di hari ini karena nggak tahu besok masih ada atau nggak,” pungkas Enzy Storia.(04)