Berita  

DLH DKI Meminta Japro Percepat Evaluasi Pemilihan Mitra ITF Sunter

Dok,Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meminta BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mempercepat evaluasi pemilihan mitra atau investor proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah (Intermediate Treatment Facility/ITF) Sunter di Jakarta Utara.

“Belum ada (informasi). Lagi berhenti dulu, ada evaluasi pada saat pemilihan mitra, kita minta Jakpro percepat,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto di Balai Kota Jakarta, Senin (13/2/2023).

Kemenkumham Bali

Dinas Lingkungan Hidup DKI menyebutkan evaluasi tersebut berkaitan dengan proses administrasi hingga proses tender.

Ada pun evaluasi itu juga berkaitan dengan materi perjanjian kerja sama yang sebelumnya sudah ada.

Meski begitu, ia meminta Jakpro untuk mempercepat proses tersebut agar ITF Sunter dapat segera terealisasi.

BACA JUGA  Warga Keluhkan Lamanya Memasak dengan Kompor Listrik

“Kami sudah bersurat kepada Jakpro untuk mempercepat saja prosesnya,” katanya seraya menambahkan surat sudah dilayangkan tiga minggu lalu.

Sebelumnya, sudah ada mitra yakni Fortum dari Finlandia namun perusahaan itu mengundurkan diri.

“Apakah kemudian mitra masih sependapat dengan perjanjian kerja sama yang dulu ada. Itu yang nanti mungkin setelah mitra terpilih, nanti mau tidak mau kami mulai untuk membahas masalah perjanjian lagi,” katanya.

Hingga saat ini, BUMD DKI itu belum menemukan mitra baru dan beberapa waktu lalu direksi di korporasi itu juga berganti kepemimpinan.

“Jadi direksi baru sedang melihat lagi proses kemarin itu sudah benar atau tidak,” katanya.

Jakpro sudah mendirikan anak usaha yakni PT Jakarta Solusi Lestari yang akan mengerjakan proyek ITF Sunter.

BACA JUGA  Senator: Kinerja Birokrasi DKI Cepat-Profesional Dua Tahun ke Depan

Pembangunan ITF Sunter ditargetkan mulai sebelum akhir November 2023 karena proyek itu masuk dalam rancangan pengembangan tenaga listrik nasional (RUPTL) yang ditargetkan terbangun sebelum 2026.

ITF Sunter ditargetkan menghasilkan energi listrik sekitar 35 megawatt per jam sehingga menjadi salah satu sumber energi listrik di Jakarta.

Fasilitas itu juga diharapkan mengurangi kiriman sampah dari Jakarta ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang diperkirakan per hari mencapai sekitar 7.500 ton.(03/Ant)

Tinggalkan Balasan