“Melalui Dewan ini, kita memastikan bahwa warisan kontribusi dan perjuangan mereka terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk membela nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Republik Indonesia. Penetapan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 3/TK/2025 yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dewan GTK memiliki peran strategis dalam memberikan pertimbangan kepada Presiden terkait penetapan Pahlawan Nasional, serta penerima tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya. Dalam prosesnya, Dewan menjunjung prinsip seleksi yang ketat, objektif, dan historis, guna memastikan penghargaan negara benar-benar diberikan kepada mereka yang berjasa luar biasa bagi bangsa.
“Penghargaan negara bukan sekadar bentuk simbolik, melainkan wujud penghormatan tertinggi Republik terhadap mereka yang berjasa luar biasa dalam membangun bangsa, menjaga integritas, dan menginspirasi generasi,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6).
“Sebagai Ketua Dewan, saya bertanggung jawab menjaga agar setiap gelar mencerminkan nilai kejuangan dan keteladanan,” sambungnya.
Dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam pelestarian sejarah dan riset kebudayaan, Fadli dinilai tepat memimpin Dewan GTK. Doktor Ilmu Sejarah dari Universitas Indonesia (UI) juga memiliki rekam jejak panjang dalam isu kepahlawanan, arsip nasional, dan pembangunan narasi kebangsaan melalui jalur parlemen.
Dewan GTK 2025–2030 terdiri dari Fadli Zon sebagai Ketua merangkap anggota, dan Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum (sejarawan) sebagai Wakil Ketua merangkap anggota. Anggota lainnya yakni Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago, Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A, dan Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutarman, S.I.K.
Dewan Gelar
Dewan ini bertugas meneliti, membahas, dan memberikan pertimbangan terhadap usulan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan, serta menyusun kebijakan pembinaan nilai-nilai kepahlawanan.
“Tokoh teladan adalah cahaya yang menuntun arah bangsa. Melalui Dewan ini, kita menjaga agar semangat perjuangan tetap hidup dan menjadi inspirasi lintas generasi,” tutur Fadli.
Menurutnya, tokoh teladan adalah mereka yang menyalakan semangat kebangsaan dan membentuk arah masa depan.
“Melalui Dewan ini, kita memastikan bahwa warisan kontribusi dan perjuangan mereka terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk membela nilai keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan,” ujar Fadli.
Sebagai bagian dari komitmen untuk membangun bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan, Dewan GTK juga akan merumuskan kebijakan terkait sejarah, kepahlawanan, dan penghormatan jasa-jasa besar dalam berbagai bidang baik sosial, budaya, militer, politik, maupun kemanusiaan.(01)