SUDUTPANDANG.ID – Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), Jumat (8/12/2023), melaporkan sepanjang tahun ini, 94 jurnalis telah terbunuh sepanjang tahun ini dan hampir 400 lainnya dipenjara.
IFJ juga menyebutkan perang Israel dengan Hamas menyebabkan kematian jurnalis paling banyak dalam lebih dari 30 tahun.
Data IFJ menyebutkan 68 jurnalis telah terbunuh saat meliput perang Israel-Hamas sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober – lebih dari satu jurnalis dalam sehari dan menyumbang 72% dari seluruh kematian media di seluruh dunia pada tahun ini.
“Pentingnya standar global baru untuk perlindungan jurnalis dan penegakan hukum internasional yang efektif sangatlah penting,” kata Presiden IFJ Dominique Pradalie.
IFJ mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka adalah jurnalis Palestina yang berada di Jalur Gaza, tempat pasukan Israel melancarkan serangan mereka.
“Perang di Gaza lebih mematikan bagi jurnalis daripada konflik apa pun sejak IFJ mulai mencatat para jurnalis yang terbunuh saat menjalankan tugas pada tahun 1990,” kata kelompok tersebut.
Ukraina juga “tetap menjadi negara yang berbahaya bagi jurnalis” hampir dua tahun sejak invasi Rusia, kata organisasi tersebut. IFJ mencatat, tiga wartawan atau pekerja media telah tewas dalam perang itu sepanjang tahun ini.
Organisasi ini juga menyesalkan kematian pekerja media di Afghanistan, Filipina, India, China, dan Bangladesh.
Sumber: AP/VOA