LEBAK-BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) bersama mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar Festival Sagara Asih di Kampung Gardu Timur, Kecamatan Panggarangan, Lebak Selatan, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (22/11/2025).
Siaran pers GMLS, Selasa (25/11/2025) menyebutkan, Festival Sagara Asih diikuti 35 anak dan bertujuan memperkuat kesiapsiagaan bencana sejak usia sekolah dasar melalui pendekatan kearifan lokal Caah Laut, yaitu pengetahuan turun-temurun masyarakat pesisir terkait ancaman tsunami.
Festival Sagara Asih menghadirkan tiga pos permainan, yakni Detektif Bencana, Peta Keselamatan, dan Pahlawan Kampung. Anak-anak diajak mengenali tanda bahaya, memetakan jalur evakuasi, hingga berlatih respons saat situasi darurat. Seluruh aktivitas dikemas dalam permainan gerak, cerita, dan eksplorasi agar lebih mudah dipahami.
Mahasiswa UMN juga memperkenalkan media edukasi yang mereka kembangkan, seperti Buku Aktivitas Si Komi, boardgame Opat Kawani Elod, dan video musik “Pahlawan Siaga”. Seluruh materi dirancang agar anak-anak dapat belajar tentang bencana dengan cara yang menyenangkan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Kegiatan edukasi berbasis komunitas ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lebak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, PMI Kabupaten Lebak, Pokdarwis Banten, Pokdarwis Lebak, serta Genpi Lebak.
Langkah Positif
Ketua TP PKK Kabupaten Lebak, Belia Hasbi Jayabaya, mengapresiasi kolaborasi tersebut. “Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam membangun kesiapsiagaan sejak usia dini. Kami sangat mendukung kontribusi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara dalam memperkaya upaya mitigasi bencana di wilayah kita,” ujarnya.
Media Relations Manager GMLS, Francisco Anderson Gultom, berharap Festival Sagara Asih dapat menjadi model edukasi berbasis komunitas yang menekankan budaya lokal dan partisipasi aktif anak-anak di wilayah pesisir.
Sebagai informasi, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) merupakan organisasi nirlaba yang fokus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap ancaman bencana. Setelah mendampingi Desa Panggarangan meraih status Tsunami Ready Community dari IOC–UNESCO, GMLS berencana melanjutkan program serupa di beberapa desa pesisir lainnya di Lebak Selatan.(PR/01)


