Game Day 2025 Satukan Mantan Pemain Sepak Bola

Turnamen sepak bola bertajuk Game Day 2025 menjadi ajang silaturahmi bagi mantan pemain dan pencinta sepak bola dari berbagai daerah Jabodetabek.

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID Turnamen sepak bola bertajuk Game Day 2025 menjadi ajang silaturahmi bagi mantan pemain dan pencinta sepak bola dari berbagai daerah Jabodetabek.

Event yang digelar pada Minggu, 30 November 2025, di Lapangan Brigif, Kalisari, Jakarta Timur, ini menghadirkan atmosfer kompetitif namun tetap bernuansa kekeluargaan.

Turnamen ini digagas oleh Komunitas Akriber FC sebagai wadah mempererat pertemanan lama serta menyalurkan hobi sepak bola bagi para pemain yang pernah aktif pada masanya.

Sebanyak tiga tim ikut berpartisipasi, yakni Akriber FC, Putra Nusantara, dan Power FC.

Meski jumlah peserta terbatas, pertandingan berlangsung dinamis, meriah, dan sarat cerita dari para pemain senior yang masih memiliki semangat bertanding tinggi.

Salah satu sosok yang turut memeriahkan laga adalah Pemimpin Redaksi Aktualtangerang.com, Iskandar Noer. Mantan pemain futsal profesional itu menyebut turnamen seperti ini penting untuk menjaga hubungan antarpemain sekaligus menghidupkan kembali memori-memori saat masih aktif merumput.

“Kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dan menyalurkan hobi,” ujar Iskandar di sela-sela pertandingan.

BACA JUGA  Borneo FC Cari Poin Pengganti di Wibawa Mukti

Keunikan turnamen Game Day 2025 terletak pada komposisi pesertanya. Mayoritas pemain yang turun berlaga berusia di atas 45 tahun.

Meski tidak lagi berada dalam kondisi fisik seperti masa keemasan, antusiasme para peserta terlihat jelas sejak menit awal pertandingan.

Beberapa mantan pemain yang pernah berkiprah di kompetisi lokal maupun antarwilayah kembali menunjukkan kemampuan individu dan kerja sama tim yang solid.

Tingkat kedisiplinan, komunikasi lapangan, hingga tensi pertandingan terjaga dengan baik. Para pemain tampil santai namun tetap menjunjung sportivitas.

Sorakan penonton yang terdiri dari keluarga, rekan komunitas, dan warga sekitar turut membangun suasana hangat sepanjang turnamen.

Dari tiga tim yang bertanding, Putra Nusantara keluar sebagai juara setelah tampil konsisten sepanjang turnamen.

Tim ini menunjukkan permainan lebih efektif dan mampu memanfaatkan peluang dengan baik.

Akriber FC yang berstatus tuan rumah harus puas berada di posisi kedua, sementara Power FC menempati peringkat ketiga.

BACA JUGA  Real Madrid Menang 2-1 Lawan Cadiz

Meski tanpa trofi berskala besar, para pemain mengaku puas karena dapat kembali merasakan atmosfer kompetisi, berinteraksi dengan rekan lama, serta menjalin relasi baru.

Ketua penyelenggara, Siswanto, menjelaskan bahwa turnamen Game Day terbuka untuk umum, khususnya bagi mantan pemain yang ingin tetap aktif melalui pertandingan persahabatan. Ia menyebut peserta datang dari wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, hingga Bogor.

“Tujuannya menjalin silaturahmi dengan mantan pemain yang dulu berjaya,” ujar Siswanto.

Ia menambahkan bahwa format pertandingan dibuat santai agar seluruh peserta dapat menikmati permainan tanpa mengabaikan aspek kebugaran.

“Kami bermain santai untuk menjaga kebugaran,” tambahnya.

Melihat tingginya antusiasme peserta, panitia tengah mempertimbangkan untuk menjadikan turnamen Game Day sebagai agenda rutin tahunan komunitas.

Selain menjadi ajang reuni bagi mantan pemain, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas olahraga lain untuk menggelar event serupa.

Turnamen ini dianggap berhasil tidak hanya dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga dari segi manfaat sosial.

BACA JUGA  Garuda Saudi Bantah Tuduhan Monopoli Tiket Timnas di Jeddah

Silaturahmi berlanjut, relasi semakin luas, dan semangat menjaga kesehatan tetap terpupuk, terutama bagi kelompok usia senior yang ingin tetap aktif berolahraga.

Dengan konsep sederhana, suasana hangat, dan tujuan mempererat kebersamaan, Game Day 2025 menjadi contoh kegiatan komunitas yang dapat menjaga semangat olahraga sekaligus memperkuat hubungan sosial di tengah kesibukan masyarakat urban.

Event semacam ini diyakini akan terus diminati, terlebih oleh para mantan pemain yang ingin tetap merasakan euforia permainan yang pernah menjadi bagian besar dari hidup mereka.