Gilang Muhammad, Perantau Asal Bengkulu yang Sukses di Kota Kembang

Direktur Utama PT.Rafflesia Panca Prakasa dan Komisaris PT.Kartel Anugerah Perkasa Abadi/Foto:istimewa

“Seorang perantau harus bermental baja, tidak cengeng, tidak mudah menyerah dan jangan mengeluh, kita harus membuktikan dengan skill yang kita miliki.”

SUDUTPANDANG.ID – Di masa pandemi sekarang ini, banyak cara dan jalan untuk tetap bertahan serta bangkit memperbaiki perekonomian. Seperti dilakukan oleh pengusaha muda yang satu ini, namanya Gilang Muhammad.

Kemenkumham Bali

Meski baru berusia 26 tahun, pria asal Argamakmur, Bengkulu Utara itu, memiliki mental baja, pantang menyerah dan pekerja keras.

Tak ayal, kegigihannya itu mampu mengantarkannya duduk sebagai Direktur Utama PT. Rafflesia Panca Prakasa dan Komisaris PT. Kartel Anugerah Perkasa Abadi.

“Harus semangat dan tetap semangat, karena mimpi itu harus kita raih, bukan sebatas impian saja,” ujar Gilang Muhammad, mengawali bincang-bincang dengan Sudutpandang.id, melalui pesan WhatsApp, Selasa (6/7/2021).

BACA JUGA  Pemkab Asahan Akan Berangkatkan Umrah Juara MTQN hingga Penggali Kubur

Ia menuturkan, sebagai perantau di Kota Bandung harus beradaptasi dengan lingkungan dan banyak belajar. Sebagaimana peribahasa mengatakan, dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung, sehingga harus pandai-pandai bergaul, luwes dimana pun berada, termasuk di Kota Kembang.

“Seorang perantau harus bermental baja, tidak cengeng, tidak mudah menyerah dan jangan mengeluh, kita harus membuktikan dengan skill yang kita miliki,” tegas Gilang.

Dirinya mengaku bersyukur usaha yang ditekuninya perlahan namun pasti dapat membuahkan hasil. Beragam dinamika dan kendala hanyalah riak-riak gelombang.

“Ibarat naik kapal, saya kan orang seberang, ombak itu sudah biasa, begitu juga dengan pekerjaan kita, masalah itu pasti ada apapun profesi kita, itu semua tergantung kita menyikapinya, dan harus kita hadapi, jangan pernah takut selagi itu benar,” kata Gilang dengan nada penuh semangat.

BACA JUGA  Sunda Empire, Benarkah Kata Ridwan Kamil Hanya Sekumpulan Orang Stres?

“Begitu juga di masa pandemi, semua pasti terdampak, namun satu hal yang harus kita syukuri adalah nikmat sehat, saat kita masih bertahan itu sudah cukup, karena untuk mengejar lebih maka kita akan merasa kekurangan, dan lupa bersyukur,” sambung adik sepupu Kepala Biro Majalah Sudut Pandang, Santo Bolodewo ini.

Kertel Pertashop

Ia pun mengungkapkan soal usahanya saat ini. Perusahaannya bergerak memproduksi kertel Pertashop untuk membantu dan mengembangkan UMKM yang sedang terpuruk untuk di wilayah pedesaan di masa pandemi.

Gilang Muhammad (kiri), anak muda perantau asal Argamakmur, Bengkulu Utara, yang sukses produksi kertel pertashop/Foto:istimewa

Gilang menerangkan, PT Pertamina (Persero) membuka peluang kemitraan bagi yang tertarik berbisnis Pertashop. Pertashop merupakan outlet penjualan berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya.

“Syarat mutlak memiliki lahan yang sudah SHM atau HGB minimal 15 x 15 meter untuk membuka usaha Pertashop, atau banyak yang menyebut Pertamini, pom bensin mini,” jelas Gilang.

Ia bersyukur hasil produksi kertel Pertashop yang dikelola oleh PT. Rafflesia Panca Perkasa sudah cukup banyak permintaan, seperti dari PT Pertamina, PT Pindad, PT Barata dan perusahaan lainnya.

“Kertel Pertashop yang perusahaan kami buat juga bisa untuk permintaan umum demi untuk membantu menghidupkan perekonomian pedesaan,” ungkapnya.

BACA JUGA  Diperiksa KPK Soal RTH, Begini Penjelasan Wali Kota Bandung

“Untuk pendirian Pertashop bisa daftar melalui Pertamina, Pertashop adalah lembaga penyalur Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk Pertamina ritel lainnya yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur pertamina lainnya,” tambah Gilang.(san)

Tinggalkan Balasan