Berita  

GKR Pakoe Boewono Kunjungi Kedubes Timor Leste, Pererat Diplomasi Budaya

GKR Pakoe Boewono
Dubes Republik Demokratik Timor Leste, Mr. Roberto Sarmento de Oliveira Soares (tengah) didampingi Sekretaris Joanico Gomes (kiri) bersama GKR Pakoe Boewono (kedua kanan), KRA. Samsul A. Wijoyonagoro (kedua kiri), dan KRA. Tundra Meliala Wartonagoro (kanan) di Kantor Kedutaan Timor Leste, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).(Foto: istimewa)

“Timor Leste memang sudah tidak memiliki sistem kerajaan, namun kami tetap melestarikan adat dan budaya. Kami senang menerima kunjungan dari Keraton Surakarta dan berharap ke depan dapat memperluas kerja sama, baik dalam bidang pendidikan maupun pertukaran budaya.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono, Prameswari Dalem dari Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Boewono XIII, melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Demokratik Timor Leste di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Siaran pers Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat, Selasa (5/8/2025), menyebutkan bahwa kunjungan GKR Pakoe Boewono yang berlangsung hangat tersebut menjadi momen penting dalam mempererat persaudaraan budaya antara Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan masyarakat Republik Demokratik Timor Leste.

Dalam kunjungan tersebut, GKR Pakoe Boewono didampingi oleh dua Sentono Dalem, yakni KRA. Samsul A. Wijoyonagoro dan KRA. Tundra Meliala Wartonagoro, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum AMKI Pusat.

Rombongan diterima secara resmi dan penuh kehormatan oleh Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Mr. Roberto Sarmento de Oliveira Soares, di Kantor Kedutaan Timor Leste, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

BACA JUGA  Pengurus AMKI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Siap Perkuat Ekosistem Media Konvergensi

GKR Pakoe Boewono hadir dengan semangat membangun jembatan kultural antara dua bangsa serumpun yang secara historis memiliki keterkaitan mendalam, terutama melalui warisan kerajaan-kerajaan lama yang pernah berjaya di wilayah Pulau Timor.

Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Demokratik Timor Leste, Roberto Sarmento de Oliveira Soares, menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan kehormatan dari pihak Keraton Surakarta. Ia menyebut bahwa meskipun Timor Leste kini berbentuk republik, sejarah mencatat keberadaan sejumlah kerajaan lokal di masa lalu, seperti Kerajaan Belu, yang memiliki hubungan sejarah dan budaya dengan wilayah Indonesia, khususnya Belu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Timor Leste memang sudah tidak memiliki sistem kerajaan, namun kami tetap melestarikan adat dan budaya. Kami senang menerima kunjungan dari Keraton Surakarta dan berharap ke depan dapat memperluas kerja sama, baik dalam bidang pendidikan maupun pertukaran budaya,” ujar Dubes Roberto.

BACA JUGA  Peran Pemerintah Masih Dibutuhkan untuk Mengangkat Martabat Wartawan Indonesia

Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya dirinya mendampingi Presiden Timor Leste dalam kegiatan budaya di Yogyakarta, dan telah menyampaikan niat untuk berkunjung ke Surakarta dalam waktu dekat.

Terima Kasih

Sementara itu, KRA. Samsul A. Wijoyonagoro selaku juru bicara rombongan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan hangat dari Kedubes Timor Leste

“Atas nama Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kami mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Duta Besar Timor Leste atas sambutan yang penuh kehormatan. Kami berharap, apa yang telah dibahas terkait kerja sama budaya antara Surakarta dan Timor Leste dapat segera direalisasikan,” ujar KRA. Samsul.

“Tentu saja, Keraton Surakarta dengan penuh sukacita siap menyambut kunjungan Yang Mulia Presiden Timor Leste ke Surakarta,” sambungnya.

Menurut KRA. Samsul, kunjungan ini menandai dimulainya komunikasi budaya lintas negara yang berakar pada nilai-nilai sejarah dan leluhur. Ia menyatakan pentingnya hubungan antara Keraton Surakarta dan adat istiadat yang masih hidup di kerajaan-kerajaan tua di kawasan Timor, seperti Kerajaan Wewiku-Wehali dan Tasifeto, yang bahasanya, Tetun, hingga kini menjadi bahasa utama di Timor Leste.

BACA JUGA  Imigrasi Ngurah Rai Deportasi WN Timor Leste dan Nepal

Pihaknya berharap, pertemuan ini menjadi langkah awal menuju diplomasi budaya yang lebih erat, serta memperkuat peran Keraton Kasunanan Surakarta sebagai penjaga warisan peradaban Nusantara.(01)