Tri Indroyono

Guru Besar IPB Nilai Program Pompanisasi Mentan Solusi Hadapi Kekeringan

IPB
Petani sedang mengairi sawahnya dengan sistem pompanisasi. FOTO: H0-Kementan

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Edi Santosa menilai program pompanisasi yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merupakan solusi tepat dalam melalukan percepatan tanam di saat petani membutuhkan air akibat kekeringan panjang yang melanda sejumlah negara.

Dalam taklimat media yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/7/2027), ia menyatakan hal itu adalah langkah yang sangat cerdas karena kalau mau membuat sawah baru prosesnya sangat lama.

Kemenkumham Bali

“Tapi dengan pompanisasi kita bisa melakukan tanam bahkan sampai 3 kali dalam satu tahun (IP300) sehingga produksi kita tetap terjaga,” katanya.

Meski begitu, kata dia, sistem pompa dan pemasangan pipa harus dilakukan secara tepat agar pengoperasiannya mampu membantu petani meningkatkan produksi.

BACA JUGA  Innalilahi, Lima Kendaraan Tabrakan Beruntun di Puncak

Paling tidak, katanya, indeks pertanaman yang tadinya satu kali bisa meningkat hingga tiga kali dalam semusim.

“Pompanisasi dan pipanisasi harus mampu meningkatkan IP (Indeks Pertanaman). Karena itu perlu kerja sama dengan sesama petani agar jadwal pompanisasi tetap optimal,” katanya.

Ia menambahkan bahwa jalan menuju swasembada yang saat ini tengah digencarkan pemerintah bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama.

Dia optimistis program yang ada saat ini mampu menjawab harapan masa depan bangsa terkait ketahanan pangan yang jauh lebih kuat.

“Ini harapan kita bersama bahwa pangan harus dipenuhi dari dalam negeri sehingga ke depan kita juga tidak perlu impor karena dipenuhi petani sendiri. Saya optimistis Indonesia mampu swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia,” kata Edi Santosa.

BACA JUGA  Pejabat Eselon I Kementan Dipanggil Polisi terkait Dugaan Pemerasaan

Sementara itu anggota Komisi VI DPR RI, Khimi mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan Mentann selama kurang lebih 8 bulan terakhir.

Ia menilai Mentan mampu mengimplementasikan berbagai arahan Presiden terkait peningkatan dan kemandirian pangan.

“Kalau kita bicara tahun ini, Indonesia termasuk negara yang paling kuat dalam urusan pangan. Terbukti petani bisa tanam meski terjadi kekeringan. Ini berkat program pompanisasi yang berjalan secara masif. Di samping itu urusan pupuk juga terpenuhi secara baik,” katanya.

Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah fokus pada peningkatan produksi dua komoditas utama masing-masing beras dan jagung.

Untuk mendukung capaian tersebut, Kementan menyiapkan skema pemenuhan pupuk hingga 100 persen dan pompanisasi di seluruh Indonesia. (PR/02)

BACA JUGA  Syal Anggota DPR RI Saat Beri Dukungan pada Palestina Jadi Sorotan, Netizen: Free Uni Emirat Arab Bu?