MATARAM, SUDUTPANDANG.ID – Demi mewujudkan kota ramah perempuan dan layak anak, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengatakan bahwa di wilayahnya telah ditetapkan 16 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“16 desa tersebut akan menjadi satu desa model dan 15 desa rintisan integrasi program dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan pencapaian indikator dan mendorong partisipasi masyarakat untuk mendukung pelaksanaan DRPPA,” ujar Indah usai melakukan Rapat Koordinasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Senin (7/3/2022).
“Hal terpenting adalah sinergitas program dan kegiatan yang mencakup fasilitasi pengorganisasian perempuan dan anak, pelibatan perempuan dan anak dalam proses pembangunan di desa/kelurahan. Upaya ini mensyaratkan penyediaan data yang memuat data pilah tentang perempuan dan anak,” lanjutnya.
Rapat ini juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi dan beberapa pimpinan daerah NTB.
Menteri PPPA dalam sambutannya mengungkapkan, pentingnya semua level di pemerintahan berkomitmen mewujudkan daerah ramah perempuan dan anak.
“Upaya ini tentu saja dimulai dari level paling bawah. Tidak akan ada provinsi ramah perempuan dan layak anak tanpa kabupaten/kota ramah perempuan layak anak. Demikian pula tidak akan ada kabupaten/kota ramah perempuan dan layak anak tanpa desa/kelurahan ramah perempuan layak anak,” paparnya.
Sementara itu, selain menjadi peserta rapat, Bupati Bima juga didaulat untuk membacakan komitmen bersama di hadapan seluruh pemangku kepentingan di NTB untuk mewujudkan Provinsi dan Kabupaten Ramah Perempuan dan Layak Anak (KRPLA).
Pada Rakor tersebut Bupati Bima didampingi Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima, Syahrul, Kabid Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Raani Wahyuni dan Kabid Sosbud DPMD Iman N.Sulaiman.(Teguh)