Hendry Ch Bangun Pilih di Luar Struktur PWI

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun
Hendry Ch Bangun (Foto: istimewa)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, hasil Kongres Bandung Hendry Ch Bangun menyampaikan terima kasih atas tawaran untuk kembali masuk dalam jajaran pengurus PWI Pusat periode 2025-2030. Namun, Hendry dengan tegas memilih berada di luar struktur organisasi dan mendukung penuh Ahmad Munir, Ketua Umum terpilih hasil Kongres PWI, untuk memimpin dengan amanah hingga 2030.

“Saya dihubungi dan diminta bergabung, tetapi memilih untuk berada di luar kepengurusan,” ujar Hendry Ch Bangun dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Hendry juga menyatakan penghargaan atas berbagai usulan, termasuk yang datang dari Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, sebagaimana diberitakan di berbagai media massa.

Dua Alasan Penolakan Hendry

Hendry memaparkan dua alasan utama mengapa ia menolak bergabung dalam kepengurusan baru PWI Pusat:

Pertama, ia menilai kontribusinya terhadap PWI tetap bisa maksimal meski berada di luar struktur. Pengalaman sebagai Anggota dan Wakil Ketua Dewan Pers periode 2019-2022 menjadi bukti nyata.

BACA JUGA  Pemkab Asahan Siap Dukung dan Sukseskan PON XII Aceh-Sumut

“Selama di Dewan Pers, saya membantu verifikasi media yang dikelola anggota PWI serta mengakomodasi sebanyak mungkin penyelenggaraan uji kompetensi wartawan (UKW) yang didanai APBN melalui Lembaga Uji PWI,” ungkapnya.

Menurut Hendry, langkah-langkah tersebut adalah bentuk tanggung jawab moral kepada sesama anggota PWI. Ia juga menyebut bahwa alokasi UKW untuk PWI selama ini paling besar dibanding konstituen lain karena anggota PWI memang paling banyak.

Kedua, Hendry mengaku tidak ingin bekerja dengan pihak-pihak yang pernah memfitnahnya secara masif. Ia menyebut pernah dituduh melakukan penggelapan dan penyalahgunaan jabatan, tuduhan yang kini telah dinyatakan tidak terbukti oleh Polda Metro Jaya berdasarkan Surat Penghentian Penyelidikan (SP2HP) tertanggal 4 Juni 2025.

BACA JUGA  Ahmad Dhani Beri Wejangan Khusus untuk Alyssa Daguise

“Saya difitnah, dizalimi, dituduh korupsi dan menyalahgunakan jabatan selama lebih dari setahun, dengan pemberitaan yang masif dan sistematis. Kini terbukti tuduhan itu tidak benar. Namun mereka tidak pernah minta maaf, tidak mengakui bahwa mereka salah. Bagaimana mungkin saya berada di satu kepengurusan dengan mereka?” tegasnya.

Harapan untuk Kepemimpinan Baru PWI

Hendry berharap agar konflik internal yang pernah dialaminya tidak terulang. Ia menyayangkan tindakan sistematis dari Dewan Penasihat, Dewan Kehormatan, dan oknum pengurus PWI Pusat yang dinilainya mencoba mendongkel dirinya saat masih menjabat ketua umum.

Menurutnya, konflik itu berdampak besar terhadap jalannya program kerja dan merusak reputasi organisasi di mata publik.

“Biarlah saya menjadi yang terakhir mengalaminya. Kalau ada yang berambisi menjadi Ketua Umum PWI Pusat, gunakan cara-cara yang sehat, sesuai PD-PRT PWI,” pesannya.

BACA JUGA  DPRD Bentuk Pansus Guna kisruh Ancol

Hendry menyatakan dukungan penuh untuk Ahmad Munir agar dapat menuntaskan masa kepemimpinannya dengan baik hingga 2030.

“Insya Allah saya mendukung Mas Munir agar PWI bisa maju dan menjalankan fungsinya sebagai organisasi wartawan yang bukan hanya tertua dan terbesar, tetapi juga yang terbaik,” ucap Hendry, yang telah berkarya sebagai wartawan Harian Kompas selama 34 tahun.(01)