“Alhamdulillah, atas pemberian PCNO ini, terima kepada seluruh pengurus, panitia HPN Kalsel dan teman-teman PWI atas support selama ini.”
BANJARMASIN, SUDUTPANDANG.ID – Pemimpin Redaksi (Pemred) media Sudut Pandang, Umi Sjarifah, menerima penghargaan Press Card Number One (PCNO) atau Kartu Pers Nomor Satu dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penghargaan PCNO diserahkan saat puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (9/2/2025).
Selain Umi Sjarifah, tiga wartawan senior yakni Berman Nainggolan Lumbanradja, Naek Pangaribuan dan Wilson Lumi juga menerima PCNO. Penghargaan ini diberikan setelah panitia khusus melakukan melakukan klarifikasi dan verifikasi untuk para penerima penghargaan.
Dalam penjelasannya Ketua Panitia Seleksi PCNO, Budi Nugraha mengatakan, pemberian PCNO sebagai apresiasi PWI kepada penerima yang telah menjalani profesi sebagai wartawan secara konsisten.
“Selain telah menjalankan profesinya selama 25 tahun ada syarat lain yaitu yang bersangkutan memegang kartu Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Utama,” tutur peraih gelar Doktor Bidang Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta itu.
Sementara itu, Umi Sjarifah mengucapkan terima kasih kepada PWI di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun yang telah memberikan penghargaan PCNO kepada dirinya.
Secara khusus, Umi mengucapkan terima kasih kepada Hendry Ch Bangun yang ia kenal sejak lama sebagai sosok jurnalis luar biasa.
“Alhamdulillah, atas pemberian PCNO ini, terima kepada seluruh pengurus, panitia HPN Kalsel dan teman-teman PWI atas support selama ini,“ ucap Umi yang saat ini menjabat Wakil Bendahara Umum PWI Pusat.
Menurutnya, PCNO ini menjadi motivasi untuk lebih profesional dalam menjalankan tugas-tugas sebagai wartawan.
Umi Sjarifah berkarier sebagai wartawan saat media cetak masih eksis 30 tahun silam. Memulai menjalani profesi wartawan di Surat Kabar Inti Jaya selepas merampungkan pendidikan S-1
Setelah media konvensional meredup, Umi Sjarifah tetap eksis dengan media cetak dengan meluncurkan Majalah bulanan bernama “Sudut Pandang”.
Tak hanya media cetak, masih dalam satu naungan badan hukum, kemudian mengudara media online Sudutpandang.id. Kedua media tersebut telah terverifikasi Dewan Pers.
Perjalanan kariernya sebagai jurnalis, ia telah tuangkan dalam buku yang akan launching dalam waktu dekat ini. Termasuk program “Jumat Berkah Media Sudut Pandang” yang digagasnya saat masa Covid-19.
Di usianya yang tidak muda lagi, Umi masih semangat belajar. Wanita yang juga advokat dari Peradi ini tercatat sebagai Mahasiswa Magister Hukum di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya).(tim)
