Indonesia Kembali Kedatangan Vaksin COVID-19

Vaksin SINOVAC
Foto:dok.Instagram Presiden Jokowi

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menjelang Hari Kemerdekaan, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 5.000.000 dosis produksi Sinovac dalam bentuk jadi. Total jumlah vaksin yang datang ke Indonesia menjadi sekitar 190 juta dosis, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.

Menurut Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, kedatangan vaksin ini menegaskan bahwa pemerintah berupaya keras memenuhi kebutuhan stok vaksin COVID-19 untuk digunakan dalam program vaksinasi nasional.

Ia mengatakan, TNI bersama Polri telah mendapatkan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung program penanganan COVID-19, termasuk program vaksinasi nasional. Salah satu perwujudannya, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi melalui fasilitas kesehatan TNI di 803 rumah sakit dan fasilitas tingkat I di seluruh Indonesia.

“Kami melakukan serbuan vaksinasi, melaksanakan vaksinasi mobile, dan bekerja sama dengan pihak swasta, antara lain Walubi, Buddha Suci, Artha Graha, dengan vaksinasi dosis pertama 8.489.210 orang dan dosis kedua 1.346.404 orang. Kemudian menyerahkan vaksinator TNI sebanyak 10.867 personel,” ujar Syafruddin, dalam keterangannya, Senin (16/8/2021).

Ia mengatakan, memasuki Agustus 2021 program vaksinasi nasional semakin diperluas dan dipercepat dengan target 2 juta dosis per hari. Tercatat, lebih dari 53 juta orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

“Itu artinya sekitar 25% dari target atau sasaran vaksinasi yang berjumlah 208 juta penduduk Indonesia untuk bisa membangun herd immunity atau kekebalan kelompok,” katanya.

Ia juga mengingatkan, selain vaksinasi, yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin pada protokol kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah.

“Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, sekaligus menegaskan kembali tentang status sebagai bangsa pejuang. Kini, berjuang dan berhadapan dengan pandemi. Sebagaimana dulu kita merdeka dari penjajah, kini juga kita optimistis akan merdeka dari pandemi,” tegasnya.

Menurutnya, semua bisa dilakukan jika segenap bangsa Indonesia bersatu, berusaha dan berjuang bersama-sama, bergotong royong menangani pandemi COVID-19 ini.

“Semoga kita semua sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.  Salam sehat,” harapnya.

Percepatan Vaksinasi

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto menambahkan, Polri dan TNI bersama-sama siap mendukung percepatan vaksinasi di seluruh Indonesia.

Ia menyebut jumlah vaksin yang sudah terdistribusi ke Polri dari Februari 2021 sampai 14 Agustus 2021 sebanyak 12.391.320 dosis. Adapun jumlah orang yang sudah divaksin sebanyak 11.312.001 orang.

“Guna mendukung serbuan vaksinasi, Polri menerjunkan personel sebagai tenaga vaksinator sebanyak 6.008 orang,” jelasnya.

BACA JUGA  Pendeta Gilbert Lumoindong Sampaikan Permohonan Maaf Khusus Kepada Umat Islam

“Kami juga dibantu mitra Polri sebanyak 11.994 orang, sehingga total tenaga vaksinator sebanyak 18.002 orang,” sambung Imam.

Ia menjelaskan, tidak hanya dalam sisi pengamanan stok maupun distribusi vaksin serta vaksinasi, Polri juga membantu dalam melakukan pelacakan atau tracing dengan mengerahkan total tenaga tracer sebanyak 61.217 personel.

“Tenaga tracer terdiri tracer lapangan sebanyak 58.929 personel, tracer digital sebanyak 2.228 personel,” terang Imam.

Pihaknya memastikan para personel yang menjadi tenaga tracer telah mengikuti pelatihan khusus oleh Kementerian Kesehatan sebelum terjun ke lapangan agar memahami teknik penelusuran kasus COVID-19. Keterlibatan Polri adalah bentuk respon cepat dan komprehensif dalam melawan pandemi COVID-19.

“Kami menggelar operasi Aman Nusa-II penanganan COVID-19 dengan kuat libat personel pusat dan kewilayahan sebanyak 21.618 personel,” katanya.

BACA JUGA  Sosialisasi Protokol Kesehatan, Satgas Kelurahan Semanan Adakan Ronda Covid-19

Kemudian, lanjutnya, dalam upaya meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan mobilitas, Polri telah melakukan berbagai langkah dengan melakukan penyekatan di 3.164 titik. Sebanyak 41.145 personel dengan hasil pengendalian mobilitas yakni jumlah kendaraan yang diperiksa sebanyak 197.473 kendaraan. Jumlah kendaraan yang diputar balik sebanyak 48.619 kendaraan dan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 1.167.286 orang.

“Polri juga melaksanakan kegiatan Operasi Yustisi untuk memback-up pemerintah daerah yang bertujuan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pertanggal 14 agustus 2021,” ujarnya.

Imam merinci jumlah kegiatan sebanyak 9.948.555 kegiatan dengan jumlah orang yang menjadi sasaran sebanyak 11.862.443 orang. Sanksi yang dijatuhkan berupa teguran lisan sebanyak 9.937.939, dan teguran tertulis sebanyak 5.488.

“Sanksi sosial sebanyak 3.313 dan penghentian atau penutupan tempat usaha sementara sebanyak 483 tempat. Serta total denda sebanyak Rp51.439.316,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya kembali mengingatkan semua pihak tidak melupakan protokol kesehatan.

“Tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah,” pesan Imam.(um)

Tinggalkan Balasan